Monday, October 29, 2007

Dufan, Let's Do Some Fun...

Minggu lalu saya, Dee, lengkap beserta Papa dan kedua kakaknya (lengkap juga dengan suami/istri masing2 hehe...) dan juga keponakannya tentu, berkesempatan untuk pergi ke dufan (Thanx to Dee... Yaaaay...  Thanx to Dee...  ) Hmm Dufan memang identik dengan keramaian dan kegembiraan. Apalagi saat kami pergi ke sana ada wahana baru yang cukup menantang. Sampai2 saya pun ragu apakah berani menjajalnya, yes i'm a chicken shit hehehe.

Dan akhirnya saya pun tidak punya alasan untuk menolak untuk menaiki mesin mengerikan yang bernama Tornado ketika dengan semangat diajak oleh Papa.. Man... gengsi dong sama calmer yang nota bene udah pensiun gitu loh huehehe akhirnya kami pun menjajalnya, saya, papa dan mbak Freeze. Baru melihatnya dari bawah ketika mengantri saja rasanya sudah membuat jantung saya mau copot. Saya pun hanya bisa melompat2 di tempat untuk menghilangkan sedikit ketegangan.

OMG OMG it looked so scary from down there... Yup, jadi bukan isu murahan tentang kematian 23 orang ketika sedang menaiki Tornado ini yang membuat saya takut, tapi melihatnya secara langsung dari bawah justru terasa lebih mengerikan (tidak saya tidak percaya kalau mesin yang safetynya terdiri dari dua sistem, automatic dan manual ini bisa malfunction tanpa ada pemberitaan dari media).

Tau2 saya sudah duduk di kursinya. Alat berputar. Anti klimaks. Well ternyata rasanya sangat menyenangkan saat kita turut berputar jungkir balik di dalamnya. Gerakannya juga sangat halus, nyaris tidak ada benturan yang terasa. Tentu saja, mesin baru pasti datang dengan teknologi baru pula. Saya juga tidak merasakan pusing saat tornado ini berpusing (tentu saja ini sangat subyektif, apa yang saya rasakan belum tentu sama dengan yang dirasakan orang lain)

Wahana yang terakhir kami naiki saat malam merayap turun adalah bianglala. Acara kami pun akhirnya ditutup dengan show kembang api. Saya dan Dee, berdua berdiri sambil menengadah menyaksikan ledakan2 indah di langit. Romantis...

Wahana yang sempat kami kunjungi (kira2):

  • Komidi Putar Berkuda (Dee bertanya: pusing ngga yah naik ini..?? Aaaaargghhh...!!!   )
  • Istana Boneka, wah nostalgia jaman anak2, tapi sayang ACnya kurang dingin.
  • Balada Kera, hahaha jadul abis2an, lumayan buat ngadem
  • Meteor Attack simulation (antrinya sejam maennya cuma 15menit, ngga gitu seru juga.. Man, just give me a few more turns of Tornado)
  • Perang Bintang (biasa aja sih, tapi senengnya ngga perlu antri terlalu lama)
  • Tornado (super duper keren abis pangkat dua)
  • Moscow on ice, pertunjukan ice skating dari rusia.
  • Arung jeram ( more wet less fun hehe tapi demi dee, everything i do, i do it for you )
  • Halilintar, sudah larut malam dan sepi pengunjung akhirnya disetel sampe 3 putaran  enak sih, tapi mak, benturannya ngga nahan, tulang2 serasa mo remuk semua)
  • Bianglala (aduh, coba bisa berduaan saja dengan Dee, pasti bisa lebih romantis yah hahaha)
  • Rumah cermin sama rumah miring masuk hitungan apa tidak yah?

Sayangnya kora2 dan ontang-anting sedang dalam maintenance. Kicir2 (Power Surge) juga terlewat oleh kami , padahal saya belum pernah mencoba, dan hmm kelihatannya menyenangkan. Yah mungkin lain kali saja lah, entah berapa tahun lagi...

Tuesday, October 23, 2007

Get Married

Dear My GF...

Sadarkah kamu? Tahukah betapa beruntungnya dirimu saat kita batal menyaksikan film Get Married minggu yang lalu karena tidak kebagian tiket? Kamu memang sangat beruntung oh sayangku, I've considered it as a gift from heaven.

Kamu mungkin bertanya2, kenapa saya menulis ini, kenapa saya yang awalnya kecewa karena tidak kebagian tiket wktu itu sekarang malah menganggap hal itu adalah sebuah keberuntungan. Karena saya merasakannya sendiri, saya harus tersiksa ketika beberapa hari yang lalu akhirnya menyaksikan film terkutuk ini.

Film yang seharusnya masuk ke dalam genre komedi ini malah tidak lucu sama sekali. Skripnya benar2 hancur lebur dan tidak menarik untuk dibuat film. Saya heran, kalau memang tidak bisa membuat hal yang lucu, kenapa juga harus memaksakan untuk membuat hal yang lucu, yang akhirnya malah filmnya garing abis2n akibat kelucuan yang sangat terasa dipaksakan.

Yang paling parah tentu saja endingnya yang dari awal memang sangat mudah ditebak. Apalagi klimaksnya, apakah para penonton dipaksa untuk tertawa terbahak2 melihat kekerasan yang sangat vulgar disajikan di depan mata? Akhirnya, film ini hanya menambah deretan sampah bagi perfilman nasional, tidak bermakna dan tidak mendidik.

Benar, seorang Hanung Bramantyo akhirnya juga tidak dapat berbuat banyak untuk mengangkat film yang memang sudah bobrok dari skripnya ini. Lupakan Catatan Akhir Sekolah, lupakan Jomblo. Film ini rasanya lebih cocok disandingkan dengan Brownies, sama2 garing dan membosankan. Hmm... Kesimpulannya: lebih baik membayangkan acara pernikahan kita saja deh, daripada menyaksikan film Get Maried yang amburadul ini ...

Sincerely Yours,

SKY

Thursday, October 11, 2007

Every Family Got One

Berapa kali kah anda mendapat undangan berbuka puasa bersama? Semakin anda populer pasti akan semakin banyak anda mengikuti acara buka bersama. Saya sendiri, hm, hanya 3x. Pertama dengan teman sma (itupun sebenarnya bisa dibilang hampir gagal). Yang kedua bersama teman kantor saya. Sedangkan yang ketiga bersama sepupu terdekat saya.

Senang sih rasanya bila ada acara kumpul2, apalagi eventnya berbuka puasa bersama, wah seru. Tapi mengadakan acara seperti ini, walapun kelihatannya simpel tapi pelaksanaannya sangat sulit, apalagi teman2 kita semuanya sudah memiliki kesibukan masing2. Belum lagi yang sudah berkeluarga, semua pasti sudah mahfum kalau sudah sewajarnya kita menomorsatukan keluarga, no doubt about it.

Dan baru saja, kemarin saya mengadakan acara buka puasa bersama lagi. Tapi kali ini acaranya agak spesial. Karena saya berbuka puasa dengan keluarga saya sendiri, yaitu ortu, kakak, ipar dan keponakan. Kami mengadakan acara buka bersama bertepatan dengan ultah keponakan saya yang genap berusia 6 tahun. Dan yang menjadikannya lebih spesial lagi adalah restoran yang kami pilih untuk berbuka adalah restoran terfavorit keluarga kami. Saya pikir kita semua pasti memiliki, yah paling tidak, satu lah tempat makan yang paling nyaman bagi keluarga.

Dan untuk kami, rasanya tidak ada yang lebih favorit daripada sebuah resto kelas menengah yang bernama Satay House Senayan yang kini berubah nama menjadi Sate Khas Senayan. Kami sekeluarga mungkin secara aklamasi walaupun tanpa deklarasi telah menetapkan restoran ini sebagai yang terfavorit bertahun-tahun yang lalu ketika jaman2nya saya masih bersekolah dulu. Menu favorit? Tak lain adalah sate ayam dan tahu telur, bumbunya yang khas memang hanya bisa didapatkan di sana.

Ambil satu tusuk sate, oleskan ke bumbunya, gigit dan nikmati... Sekali lagi saya selalu menemukan fakta bahwa saya masih punya tempat untuk pulang, kapanpun, dimanapun, suatu tempat yang saya sebut...

Keluarga.

Thursday, October 4, 2007

Comfort Zone

Sudahkah anda mencapai suatu tahap comfort zone dalam pekerjaan anda? Mungkin CZ ini adalah sesuatu yang langka, mungkin lebih banyak orang yang merasa tidak nyaman dengan pekerjaannya daripada mereka yang telah menemukan CZnya masing2. Bukannya mereka tidak berusaha untuk menggapai CZ, tapi keadaannya memang tidak memungkinkan. Jangankan mencapai CZ, memeperoleh pekerjaan saja saat ini rasanya sulit sekali. Jadi jangankan mencari CZ, mempunyai penghasilan tetap setiap bulan saja memang sudah menjadi berkah yang turun dari langit.

Saya mungkin salah seorang yang beruntung, karena saya merasa telah menemukan CZ di perusahaan tempat saya bekerja. Saya merasa nyaman untuk menjalani kehidupan di kantor tempat saya bekerja. Yah memang saya akui kalu gaji saya termasuk yang di bawah rata2 hahaha. Tapi toh saya merasa cukup dengan keadaan sekarang. Saya senang dapat bekerja untuk kepentingan negara dan masyarakat Indonesia (bukan, saya bukan PNS). Yah saya memang beruntung bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan saya. Beruntung karena saat usia saya tidak lagi "menjual" di hadapan perusahaan2 lain (tidak, saya tidak setua itu), saya telah menemukan tempat di mana saya bisa bekerja dengan nyaman.

Rasa syukur, mungkin itulah yang lebih kita perlukan. Karena biar bagaimanapun juga, di mana pun kita bekerja, untuk siapa kita bekerja, paling tidak kita telah menjalankan ibadah. Semoga semua rezeki yang kita terima selalu mendapat berkah dari Yang Maha Kuasa. Beruntunglah bagi kita semua yang bisa menikmati pekerjaan yang kita jalankan, bersyukur, karena mungkin di luar sana, masih banyak orang yang sedang berjuang untuk meraih apa yang telah kita peroleh saat ini.

Btw, kayaknya kok enak juga yah kalo saya bisa pindah ke Divisi I yang lokasinya deket banget sama rumah saya, cuma 1/2 jam naek angkot hahaha  Manusia oh manusia, selalu saja tak pernah merasa puas

Hmm... wondering apa yang saat ini sedang dirasakan my GF terhadap saya, She's one of the rare true comfort zones of my life... Doanya selalu mengiri langkah saya dalam menjalani hidup ini dan meraih apa yang saya sebut Comfort Zone di awal tulisan ini. Selalu, ketika susah maupun senang.

Monday, October 1, 2007

Hollow

Things are never be the same without her by my side.

Should treat her better if i want her back coloring my world.

Miss her so..