Sunday, May 24, 2009

PONYO on the Cliff by The Sea

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Kids & Family
Directed by: Hayao Miyazaki

Inilah film anime paling anyar yang disutradarai oleh sang maestro anime, Hayao Miyazaki. Hadir di gerai download terdekat, yah walaupun kualitasnya masih telesync alias tembakan dari bioskop, tapi lumayanlah untuk memuaskan rasa penasaran saya. Filmnya sendiri baru akan diedarkan di bioskop Amerika pada 14 Agustus 2009 (di Jepang sendiri sudah dirilis pada Juli 2008), entah kapan dvdnya akan dirilis, mungkin tahun 2010.

Ceritanya sangat simpel, tentang seekor ikan gaib bernama Ponyo yang terkungkung dalam luasnya samudra dan berharap bisa menjadi manusia setelah tak sengaja terdampar di pantai dan diselamatkan dengan seorang anak TK bernama Sosuke. Walaupun ditentang oleh ayahnya yang over protektif, Ponyo tetap bersikeras ingin menjadi manusia seutuhnya. Keinginan yang nyelenah itu ternyata tak hanya berpengaruh pada kehidupan Ponyo dan Sosuke, tetapi juga mengganggu keseimbangan alam semesta.

Seperti juga My Neighbor Totoro dan Spirited Away, Ponyo memang film yang ditujukan untuk anak2, hal ini bisa dilihat dari usia tokoh utamanya yang masih duduk di bangku TK. Selain itu ceritanya juga jauh lebih simpel daripada Spirited Away, sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh anak2 tetapi cukup menarik juga dinikmati oleh orang dewasa. Premis ceritanya memang tidaklah terlalu original. Dongeng tentang suatu makhluk yang ingin berubah menjadi makhluk lain sudah begitu sering kita jumpai, tengok saja City of Angels (Nicholas Cage & Meg Ryan) sebagai contohnya.

Tapi tentu saja sentuhan ajaib Miyazaki membuat kemasannya menjadi sangat menarik. Berbeda dengan karya sebelumnya (Mononoke sampai Howl) yang memanfaatkan komputer (Computer-Generated Images) untuk sebagian animasinya, di film Ponyo ini Miyazaki berusaha meminimalisir penggunaan komputer, back to basic with full hand-drawn animation. Hasilnya? Mencengangkan, tercipta 170.000 gambar detil yang digambar sendiri oleh sang maestro. Hasrat berkesenian Miyazaki benar2 ditumpahkan pada film ini.

Sekali lagi saya dibuat berdecak kagum memandangi hasil karya penuh warna dari film animasi besutan sang maestro, gambar2 yang ditampilkan begitu indah, khas Miyazaki. Dengan atau tanpa bantuan komputer, film2 Miyazaki memang selalu jempolan dan memuaskan para penggemarnya yang haus akan film2 animasi berkualitas.

Friday, May 22, 2009

Death Reservation

Mbak saya pesan pesawat untuk mengangkut jenazah mertua saya

Wah agak susah bu, jenazah biasanya tidak bisa diangkut ke dalam pesawat penumpang biasa (narrow body)

Apa tidak bisa diusahakan mbak? Berapapun biayanya akan saya bayar...

Agak susah bu, mestinya ibu pesan jauh2 hari sebelumnya jika ingin menggunakan pesawat kargo.

(Mulai kesal) Mbak, mertua saya baru meninggal dini hari tadi, memangnya saya bisa meramalkan kematian sesorang dari jauh2 hari sebelumnya...????!!!!




Diceritakan oleh seorang ibu guru kepada ibu guru lainnya

Terdengar oleh seseorang yang sedang naik angkot menuju bonbin ragunan
^_^

Thursday, May 21, 2009

(No) Love in Elevator

Hal ini terjadi saat saya mengajak Dee ke Senayan City 2 hari yang lalu. Ketika kami naik, pak petugas lift sedang sibuk berbicara lewat handy talkienya. Oalah, ternyata lift yang berada persis di sebelah kami sedang mengalami masalah. Fiuh, sempat keluar keringat dingin juga sih, ya walapun yang bermasalah bukanlah lift yang kami naiki, tapi kalau kami mengetahui hal itu sebelumnya, dengan yakin pasti kami akan memutuskan untuk tidak naik lift ^_^

 

Teknisi sibuk memperbaiki Lift di Sency


Tapi untungnya masalah bisa segera diatasi, ketika kami telah mencapai Lower Ground, pintu akhirnya berhasil dibuka paksa, hmm ternyata masalahnya ada di pintu yang macet. Dan segeralah para pengunjung yang tadinya sempat terkurung dalam lift berhamburan keluar dengan muka panik campur lega. Tak lama 2 orang teknisi pun datang untuk memperbaiki pintu lift yang macet tersebut.

 

Pengalaman terjebak dalam lift memang amat sangat nan mengerikan. Dalam film You’ve Got Mail, terkurung dalam lif bisa juga mengakibatkan putusnya sepasang kekasih. Tom Hanks yang terkurung di lift malah merenungi tentang hubungan cintanya, bahwa dia dan kekasihnya sebenarnya tidak memiliki kecocokan. Segera setelah Hanks berhasil keluar dari lift, ia pun memutuskan hubungan cintanya, yang mana ternyata disambut baik pula oleh sang kekasih (halah, sinetron banget dah hihihihi)

 

Saya sendiri sebenarnya pernah punya pengalaman buruk dengan lift. Tepatnya pada saat kuliah dulu. Ketika itu kuliah telah usai, saya dan beberapa teman memutuskan untuk turun ke lantai 1. Lalu dimulailah mimpi buruk itu dimulai, lift tiba2 saja macet ketika berada di antara lantai 2 dan 1. Diam seribu bahasa, menolak untuk bergerak, bagai cewek yang ngambek karena sang pacar lupa hari jadi mereka. Kami semua panik, bagaimana caranya mengatasi masalah ini? Saat itu saya yakin 100% kalau tombol emergency call takkan berfungsi.

 

Tak lama, sebelum kami kehabisan oksigen di dalam lift yang penuh sesak tersebut. Tiba2 lift meluncur cepat ke bawah, lebih mirip jatuh ke lantai 1 sepertinya. Pintu pun terbuka, kami berhamburan keluar sambil mengucapkan rasa syukur. Ya kami bersyukur karena kami berhasil keluar tanpa kurang suatu apa pun. Kalaupun ada masalah, paling2 rasa pusing yang tiba2 menjalar, mungkin ini diakibatkan oleh gerakan lift yang begitu cepat meluncur ke bawah. Tak hanya saya yang merasa pusing, ternyata teman2 yang lain juga merasakan hal yang sama.

 

Bisa dibayangkan, hanya ½ lantai saja lift terjatuh efeknya sudah seperti itu. Kami memang masih bisa dibilang beruntung saat itu, fiuh benar2 pengalaman yang  sangat mengerikan. Ya, beruntung saat itu saya masih bisa selamat dan menulis postingan ini untuk sekedar berbagi pengalaman.

 

Nah apakah anda juga pernah mempunyai pengalaman buruk dengan lift?

Tuesday, May 19, 2009

Angels and Demons

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Directed by: Ron Howard

Saat akan diadakan rapat di Kapel Sistina Vatikan untuk memilih Paus baru yang akan menggantikan Paus lama yang telah mangkat, muncul insiden yang dipercaya dilakukan oleh kaum Iluminati dengan menculik empat kardinal kandidat paus. Tak puas sampai di situ, para teroris juga mengancam akan membunuh para kandidat itu satu persatu dan meledakkan bom antimateri yang akan meluluhlantakkan Vatikan sebagai penutupnya.

Saat waktu kian mendesak, Robert Langdon, seorang profesor yang piawai di bidang lambang dan simbol pun dipanggil ke Vatikan untuk membantu menyelesaikan masalah ini. Berkejaran oleh waktu, sanggupkah Langdon menguak rahasia masa lampau dari perkumpulan rahasia Iluminati untuk menghentikan aksi brutal mereka? Benarkah organisasi itu masih ada? Lalu siapakah yang berdiri di belakang perkumpulan itu?

Harus saya akui, tak ada hal baru yang ditawarkan oleh film bergenre thriller action ini. Untuk adegan kejar2an dengan si pembunuh pun masih terbilang kalah kelas jika dibandingkan dengan serial Bourne trilogy. Tapi saya memang tak banyak menuntut, toh cerita teka-teki seperti ini memang lebih menarik bila dibaca novelnya. Lihat saja proses saat Langdon memecahkan teka-teki untuk mengungkap keberadaan gereja2 Iluminati dengan petunjuk dari Diagramma della Veritas yang ditulis oleh Galileo. Riddle solving seperti ini memang lebih nikmat untuk dibaca, membuat kepala terangguk2 dan lidah berdecak kagum.

Tapi toh Ron Howard sudah bekerja keras mengadaptasi film ini, dan saya rasa hasilnya juga sudah maksimal. Film bukanlah novel, tensi harus tetap dijaga. Hasilnya, jadilah film ini penuh dengan aksi kejar2an, teka-teki yang menarik dan tentu saja jauh dari kategori membosankan untuk diikuti mulai dari awal hingga akhir cerita.

Oia skripnya juga saya nilai sangat mengakomodasi keinginan saya yang kecewa dengan klimaks yang ditawarkan di novelnya. Hm sepertinya David Koep dan Akiva Goldsman juga merasakan hal yang sama sehingga merombak total adegan klimaksnya menjadi lebih masuk akal.

Jangan remehkan pula kerja keras Art division dan visual effectsnya yang berhasil mendekor ulang set yang menyerupai gereja dan menciptakan patung2 dan lukisan tiruan yang megah hanya berdasarkan foto2 dan sketsa belaka. Tak pelak mereka berhasil membangkitkan suasana sakral nan mistis seperti layaknya gereja sungguhan yang telah berusia ratusan tahun, menakjubkan.

Maaf saya tak bisa komentar apa2 mengenai Tom Hanks, cerita A&D ini memang tidak menuntut banyak dari aktor kawakan sekaliber Hanks. Tapi overall, ini film musim panas 2009 pertama yang saya tonton sangat menarik untuk disaksikan ^_^

Saturday, May 16, 2009

Software itu bernama Download Manager

Ah, mungkin ini masih ada hubungannya dengan post saya yang terdahulu, tapi mungkin hanya berbeda konteks saja.

 

Dahulu, saya pernah bermimpi untuk bisa memiliki sendiri koneksi internet sendiri di rumah, yang memadai tentunya, bukan dial-up yang dulu juga sebenarnya pernah kami miliki.

 

Dahulu saya berpikir, bisa browsing dengan cepat saja rasanya sudah sangat cukup. Tapi kini setelah kami benar2 memiliki koneksi internet yang memadai, dengan harga yang cukup terjangkau, rasanya saya harus bilang, ya saya memang tidak pernah puas. Betul, dahulu saya tidak pernah bermimpi untuk mendownload musik, apalagi film. Saya pun sampai heran melihat kakak yang belakangan menjadi keranjingan dengan aktifitas download.

 

Dahulu jangankan mendownload, browsing saja leletnya kadang bisa membuat saya frustasi. Tapi kini, ah, rasanya saya takkan merasa cukup puas hanya dengan menjelajahi dunia maya, maka tak pelak saya pun terjerembab di lembah nista dengan turut menginstal software download manager di komputer kami. Bagaimana tidak, sebagai pecinta film2 kartun jepang baik versi layar lebar maupun serial tvnya, saya benar2 tergoda melihat begitu banyaknya koleksi anime di jagad maya, semuanya menanti untuk didownload.

 

Dahulu saya sempat mengoleksi sebuah seri anime dengan membeli VCDnya, tapi apa daya saya kehilangan jejak karena gagal mendapatkan 2 episode terakhirnya. Tapi lihat sekarang, tinggal download maka lengkaplah koleksi saya, rasa penasaran yang menahun itu kini akhirnya dapat terpuaskan (dengan kualitas DVD pula).

 

Dahulu sebagai penggemar berat anime layar lebar karya Hayao Miyazaki, saya sempat putus asa untuk mendapatkan salah satu hasil karya terbaiknya yang fenomenal itu. Entah sudah berapa lapak DVD yang pernah saya kunjungi, tapi hasil tak jua kunjung didapat. Ouch, sudah berapa sering saya melihat karakter dari film produksi tahun 1988 itu muncul di setiap film2 Miyazaki, bagaimana tidak, gambar Totoro memang menjadi logo Ghibli Studio milik Miyazaki. Sering melihat logonya tapi belum pernah menyaksikan filmnya memang agak menyakitkan juga buat saya ^_^

 

Dahulu saya selalu berharap untuk bisa menyaksikan film itu, Tonari no Totoro (My Neighbor Totoro). Dan kini, hanya dengan menyicil dari setiap browsing internet, dalam waktu singkat film kartun klasik itu sudah komplit tergeletak dalam Hardisk komputer, menunggu untuk disaksikan bersama Dee (It’s .avi, so we can watch it in our DVD player).

 

Terima kasih Free Download Manager, terima kasih internet, terima kasih indowebster, terima kasih kepada semua pihak yang telah mengupload film2 yang saya butuhkan, siapapun dan di manapun anda berada.

 

Arigatou Gozaimasu…

Sometimes, Life is Funny and Hard to Predict

Dari sekian banyak orang di sekeliling kita yang telah mapan, biasa berkeliling dunia dengan menggunakan pesawat ke negara2 lain mulai dari Amerika, Perancis, Belanda, Jepang dll… Sedang memiliki proyek “kecil” yang  bernilai puluhan juta rupiah.. Gaji yang begitu besar sehingga sanggup menyekolahkan anak2nya ke sekolah mahal dan bermutu tinggi… Deposito banyak di berbagai bank hasil dari menjalankan bisnis pribadi bernilai milyaran rupiah…

Ternyata pertolongan malah datang dari seorang pekerja rendahan bergaji pas-pasan yang sehari2nya naik angkot dan sangat pendiam karena terlalu minder untuk mengikuti pembicaraan manapun yang ia nilai terlalu kelas atas untuk ukurannya.

 

Yes my friend… Life is so funny, and sometimes… Unpredictable ^_^

Friday, May 8, 2009

Just a Container

Hehehe ada kejadian lucu lagi nih di kantor.

Bos kami tiba2 berkata:

Saya baru tahu, ternyata harga Tupperware itu mahal juga ya...
Pantas istri saya marah2 karena saya pakai tupperware untuk menyimpan paku dan mengaduk cat.



Hahaha ancur banget dah...!!!
Saya jadi teringat, almarhum bapak saya juga pernah seperti itu, ya walaupun tidak sampai separah itu sih, waktu itu tempat kudapan merk Tupperware juga yang menjadi korban untuk menyimpan pelet makanan ikan hihihi...

Hmm... ini tidak bisa masuk nguping Jakarta ya, kejadiannya bukan di Jakarta sih hehehe

Sunday, May 3, 2009

Carut Marut Transportasi di Ibukota Jakarta

Buat para pekerja yang berkantor di Jakarta, siap2 deh menerima berita buruk. Dinas Perhubungan berencana untuk memberlakukan sistem ganjil genap di jalanan. Jadi kalau tanggalnya ganjil, hanya plat dengan angka ganjil saja yang boleh lewat, begitu pula dengan tanggal genap, hanya plat dengan angka genap yang diizinkan melintas. Parahnya lagi, hal ini tidak hanya berlaku untuk kendaraan beroda empat, sepeda motor pun juga ikut kena getahnya.

 

Saya jadi berpikir, kasihan benar mereka2 pengguna kendaraan pribadi dengan plat berangka genap (termasuk Wakil Presiden), pada bulan2 yang tanggalnya 31 atau 29, mereka dapat jatah masuk kandang lebih banyak bukan? Nasib oh nasib… ^_^

 

Padahal kalau fasilitas transportasi umum di Indonesia sudah senyaman seperti di negara2 tetangga, saya yakin, tanpa peraturan ganjil genap yang menggelikan itu pun masyarakat dengan sendirinya akan segan berkendaraan pribadi untuk menuju tempat kerjanya.

 

Yah itulah kelebihan pemerintah di negara ini, bisanya membuat peraturan yang ujung2nya menyulitkan masyarakatnya sendiri tanpa mau memikirkan cara untuk memberikan pelayanan yang lebih baik untuk warganya.

 

Kumis doang sih yang dipikirin… Hehehe…

Dari Flu Babi sampai Susu Basi

Sabtu, 2 Mei 2009

Pagi2 baca koran, wah ada berita “bagus” nih. Gara2 orang pada panik dengan flu babi, pasar saham pun bereaksi, spekulan cari tempat yang aman dan menguntungkan. Di mana lagi tempatnya kalau bukan di Indonesia. Bursa Efek Indonesia pun diserbu, alhasil angka psikologis IHSG di 1625 pun berhasil dijebol, indeks meroket hingga mencapai level 1700an.

 

Rupiah pun terkena imbasnya hingga bertengger di posisi 10.600 per US$. Dagelan politik yang marak disajikan belakangan ini ternyata sudah tidak lagi direspon oleh pasar. Bagi yang berencana belanja barang elektronik, siap2 menerima hujan diskon ya.

 

Berita baik ini sebenarnya tidak baik2 amat. Hal ini melambangkan rapuhnya investasi di negara kita. Investasi dari luar memang terlihat besar, tapi tentu saja tidak kokoh karena ini nvestasinya para spekulan, investasi jangka pendek yang dengan mudahnya ditarik kembali oleh para investor asing tersebut.

 

Besar tapi rapuh, begitulah keadaan yang menunjukkan lemahnya sektor riil di Indonesia. Sepertinya pemerintah harus bekerja keras agar menarik para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, bukan sekedar investasi yang sifatnya semu belaka, tetapi investasi jangka panjang yang bisa mendongkrak sektor riil tentunya.

 

Buka2 halaman berikutnya… Duh, baru juga mendapat berita yang agak baik, eh tahu2 sudah disodorkan lagi dengan berita buruk nan amat menyedihkan. Di Jawa Barat peternak sapi perah membuang 25 ton susu hasil produksi mereka ke sawah. Susu yang mereka produksi tidak berhasil terserap oleh industri pengolahan susu.

 

Lantas apa sebabnya produksi susu dalam negeri tidak berhasil diserap pasar? Usut punya usut ternyata sala satu penyebabnya adalah membanjirnya pasokan susu dari luar negeri. Harganya murah pula, kenapa? Susu impor itu juga tak terserap akibat krisis global, maka dibuanglah susu tersebut ke Indonesia dengan harga murah. Belum lagi dengan adanya kebijakan pemerintah yang membebaskan bea masuk impor susu… Duh ironis sekali bukan?

 

Orang2 membuang susu ke negara kita.

 

Akibatnya…

 

Peternak lokal membuang susu mereka ke sawah.

 

Alamak… miris sekali, miris sekali. Memang sih, saya yang tidak begitu doyan minum susu ini merasa sayang juga mendengar susu sebanyak itu dibuang ke sawah, tetapi saya lebih kasihan lagi terhadap peternak yang hidupnya pas2an. Walaupun sudah bekerja keras banting tulang, tetap saja jerih payah mereka itu tidak pernah dihargai di negeri ini.

Friday, May 1, 2009

PS : I Love You

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Directed by: Richard LaGravenese

Seseorang yang pernah kita cintai mungkin takkan pernah bisa kita lupakan, tapi kadang kita harus bangkit lagi untuk meneruskan perjalanan, betapapun berat dan pedihnya jalan yang harus kita lalui.

Begitu juga dengan pasangan yang menikah muda, Gerry dan Holly Kennedy. Walaupun terlihat sangat tidak akur dan sering bertengkar, keduanya menyadari bahwa mereka tak dapat hidup tanpa satu sama lain. Gerry orang yang spontan, menikmati hidup apa adanya dan tak pernah membuat perencanaan dalam hidupnya. Di sisi lain Holly hidup dengan banyak rencana dan cita2, tak pernah puas dengan pekerjaannya dan selalu merindukan kehidupan yang lebih mapan. Tapi bak 2 kutub magnet yang berlawanan, mereka sangat padu dan tak dapat dipisahkan.

Sampai akhirnya mereka terpisahkan oleh maut. Gerry meninggalkan Holly tenggelam dalam kesedihan yang berlarut2. Seakan telah menyadari hal ini, sebelum meninggal, Gerry telah menyiapkan beberapa pesan2 dalam beberapa pucuk surat yang telah direncanakan untuk dibaca Holly di kemudian hari. Isinya mulai dari ajakan untuk bersenang2, melakukan hal gila yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, sampai melakukan perjalanan untuk menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya.

Wow, ini film bagus. Benar2 di luar ekspektasi saya yang sebelumnya telah membaca berbagai penilaian yang memojokkan film ini (bayangkan, tomat busuk saja hanya memberikan 21%). Tapi dari awal saat menyaksikan film ini, sepertinya saya sudah tersihir oleh akting Hillary Swank dan Gerrard Butler yang begitu memukau membawakan perannya. Mata juga begitu dimanjakan ketika setting film di New York tiba2 berpindah ke Irlandia yang begitu asri dan hijau.

Ceritanya sendiri, yang diadaptasi dari sebuah novel chicklit dengan judul yang sama, sangat menyentuh dan berhasil mengaduk2 emosi saya. Begitu pula dengan deretan original soundtrack yang mendukung mood filmnya. Maka jadilah PS : I Love You menjadi menarik untuk disaksikan. Sebagai bonus tambahan, disajikan pula Lisa Kudrow dengan joke2nya untuk membuat penonton tergelak.

Saya pernah mendengar seseorang berkata, jangan cintai seseorang terlalu dalam, karena cepat atau lambat dia pasti akan meninggalkan kita. Ya, dalam kehidupan kita cuma punya 2 pilihan, meninggalkan atau ditinggalkan. Tapi tidakkah kita akan menyesal, apabila saatnya tiba nanti, kita belum memberikan yang terbaik kepada orang yang kita cintai?

PS : I Love You, Dee… I will always love you…