Saturday, June 27, 2009

Perempuan Juga Bisa

Namanya juga dunia maya... Mana kita tahu kalau seseorang itu perempuan atau laki2...?

Ketika sedang asik mengobrol di sebuah forum di dunia maya, kebetulan ada seorang user yang berterima kasih kepada user lain atas informasi penting yang diberikan...

Thanx a lot, bro....

It's sis, to you....

Sontak si user itu kaget... Saya pun ikutan kaget... Karena saya pun menyangka bahwa ia adalah seorang laki2. Bagaimana tidak, dari postingnya yang bisa kami baca, sudah jelas bahwa ia adalah laki2... Cowok banget gitu loh, kalo kata anak ABG ^_^ Lihat saja kalau ia sedang membahas tentang film, terlalu teknis untuk ukuran perempuan. Tapi ya, itulah, salah satu bukti kalau perempuan juga bisa melakukan apa yang biasa kaum pria lakukan. Bukti yang bisa dijadikan alasan mengapa kaum adam tidak boleh begitu saja meremehkan kaum hawa.

Tak hanya sekali kejadian seperti terjadi, tak kurang dari moderatornya sendiri (pria) pernah mengalami kejadian yang kami alami. Ya kejadian yang sama dengan user perempuan yang berbeda. Padahal moderatornya itu bisa dibilang dedengkot dunia perfilman hollywood lah. Sebuah kekagetan yang tak hanya diungkapkan dengan tulisan, tetapi juga dengan emoticon mata melotot dan mulut ternganga hahahaha.... Pasti dia kaget, karena pengetahuan si user perempuan tentang perfilman bisa dibilang sejajar dengan si moderator.

Jadi, sah2 saja bukan kalau perempuan itu ternyata juga bisa sejajar mengimbangi kaum pria?

PS: Tapi yang paling parah itu saya... masa saya disangka perempuan oleh Dalus Gembalus... Arrrghhh... hehehehe ^_^

Monday, June 22, 2009

Lady in The Water

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Mystery & Suspense
Directed by: M Night Shyamalan

Minimalis ala Shyamalan?

Berkisah tentang Cleveland Heep, seorang manager / pengurus sebuah flat kelas menengah, yang tiba2 kedatangan tamu aneh dari dalam kolam renang, seorang wanita muda yang bernama Story. Ia mengaku sebagai seorang Narf yang datang dari Blue World dan bertugas untuk menyadarkan umat manusia agar terselamatkan dari kehancuran. Maka dengan bantuan para penghuni flat, Mr. Heep pun berusaha menemukan “orang terpilih” yang diramalkan tinggal di flat tersebut dan dipercaya bisa menyelamatkan umat manusia.

Tak hanya sampai di situ, masalah baru timbul saat Story harus pulang ke alamnya nun jaun di Blue World. Sesosok monster yang selalu mengintainya, tak segan menghabisi nyawa Story bila ia menginjakkan kaki di tempat terbuka. Berpacu dengan waktu, sekali lagi Mr. Heep dibantu oleh seluruh penghuni flat berusaha untuk menyelamatkan Story dari bahaya yang menghadang.

Entah sudah berapa banyak kritikus film maupun moviegoers yang membantai film ini. Dongeng (dalam arti sebenarnya ^_^) yang ditampilkan Shyamalan kali ini memang bisa dibilang sangat kekanak2an dan sulit diterima oleh akal sehat. Oke saya tahu, semua cerita fantasi memang tak mungkin bisa diterima oleh akal sehat, tetapi dalam film ini sang sutradara yang merangkap sebagai penulis ceritanya seperti kelihatan kurang memberikan effort yang cukup untuk mengajak penonton mempercayai dongeng yang ia tuturkan.

Lalu bagaimana visual fx yang diusung oleh Industrial Light & Magic? Begitu teramat sederhana kalau tidak bisa dibilang ala kadarnya. Tadinya saya berpikir, oh ini mungkin konsep minimalis yang ditawarkan oleh Shyamalan. Tapi begitu mengetahui biaya produksinya yang mencapai US$ 70juta, saya jadi berpikir lagi, apakah bisa budget sebesar itu dibilang minimalis ya? Hihihihi…

Tapi… ya…. Entahlah mengapa… Sepertinya saya kena pelet maut ajian dari Shyamalan. Betapapun hancurnya karya2 beliau, saya selalu dapat menikmatinya. Beberapa adegan konyol di film ini justru membuat saya terbahak2 dan terhibur, contohnya saat Mr. Heep terbirit2 karena dikejar oleh si monster. Walaupun alur ceritanya tak seseru The Village (karya Shyamalan sebelumnya, yang juga dibantai oleh kritikus), tapi dongengnya kali ini pun tetap membuat saya penasaran untuk mengikuti filmnya hingga akhir cerita.

Oh ya, twist ending yang saya tunggu2 seperti yang kerap terjadi di film2nya Shyamalan, kali ini tidak terjadi. Memang ada sedikit twist, tetapi tidak terlalu signifikan. Tetapi harus saya akui, ada 1 aspek dari film ini yang benar2 layak mendapatkan pujian dua jempol, karena musik score yang disajikan dalam film ini memang sangat brilian dan benar2 mambantu meningkatkan mood dalam menyaksikan filmnya.

Ah ya… saya sudah tak sabar menyaksikan karya sang maestro berikutnya… The Happening… Ready or not… Here I come ^_^

Sunday, June 21, 2009

Kiki's Delivery Service

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
Directed by: Hayao Miyazaki

Film Studio Ghibli produksi tahun 1989 yang diadaptasi dari serial novel berjudul sama ini menceritakan tentang seorang penyihir remaja bernama Kiki. Sebagai seorang witch (penyihir wanita), Kiki yang baru berusia 13 tahun sudah dianggap dewasa dan harus magang di kota lain untuk dapat memenuhi persayaratan menjadi seorang penyihir yang seutuhnya. Maka dengan mengendarai sapu ajaib dan ditemani kucing hitam bawel penggerutu yang setia, berkelanalah ia ke kota lain, jauh dari tempat tinggal, orang tua, dan teman2 yang dicintainya

Berbekal uang tabungan yang jumlahnya tak seberapa, tak sengaja akhirnya ia membuka usaha jasa pengiriman barang alias kurir di tempat baru yang ia tinggali untuk menghidupi dirinya. Dengan modal peta lipat yang dibelinya di toko dan sapu terbang miliknya, Kiki berpikir semuanya pasti akan mudah dan menyenangkan. Tapi ternyata hidup tak semudah yang ia bayangkan, begitu keras dan penuh rintangan. Tak semua perbuatan baik yang ia lakukan, mendapat respon yang baik pula. Dalam kesedihan, sesuatu yang tak terduga terjadi, Kiki tiba2 kehilangan kemampuan sihirnya.

Awalnya saya pikir film yang disutradarai oleh Opa Miyazaki ini juga merupakan film anak2 biasa layaknya Totoro dan Ponyo, ternyata dugaan saya salah. Justru salah satu pesan moralnya sangat mengena untuk direnungkan oleh orang dewasa, benar2 sebuah cerita yang menarik. Kalau anda pernah menyaksikan Spiderman 2 besutan Sam Raimi, anda pasti mengerti apa yang saya maksud. Ah maaf, saya tidak tahan untuk tidak memberikan spoiler ^_^

Maka jadilah Kiki’s Delivery Service ini, sebuah film animasi yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Apalagi dengan gambar2 yang begitu indah, kita bagaikan menikmati film animasi dengan latar belakang lukisan cat air yang sangat menawan. Sebuah film pembangun jiwa (hahahahahah halah3), tak hanya memberikan contoh yang baik untuk anak2, tetapi juga sedikit renungan bagi orang dewasa.

Kita mungkin tidak selalu beruntung untuk dapat mengerjakan apa yang kita cintai, tapi setidaknya kita bisa belajar untuk mencintai apa yang kita kerjakan.

Saturday, June 20, 2009

Hore, Gaji Naik 80%...!!!

Ow ow ow…. Senangnya hatiku… Gaji naik 80%....

Sky…

 

Yak… ada apa?

 

Sadar sky…

 

Kenapa…?

 

Yang naik gaji 80% itu cuma para direktur saja….

 

WHAT….!!!!???? Karyawan kelas teri seperti saya tidak…???

 

Kan kemarin sudah naik 700ribu rupiah, Sky…

 

Arrrrrggggghhhhh…..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

 

Jeritan hati seorang karyawan yang gajinya “cuma” naik 700ribu rupiah sementara gaji para direkturnya naik hingga puluhan juta rupiah…

 

Tapi jangan bersedih Sky…

 

Ya…?

 

Harusnya kamu bersyukur….

 

Ah….

 

Melihat ke atas memang bagus untuk memacu motivasi, tetapi terlalu lama melihat ke atas juga bisa membuat leher kita pegal dan letih, lama2 bisa salah urat dan kita malah jadi tidak bisa menggerakkan kepala. Ada baiknya kita juga melihat ke bawah, agar kita bisa lebih mensyukuri segala nikmat yang telah dianugerahkan olehNya.

 

Coba kau lihat Sky….

 

Hmm….?

 

Coba kau lihat 9 juta orang penganggur di negeri ini yang belum beruntung mendapatkan pekerjaan.

 

Coba kau lihat para buruh yang hanya mendapatkan upah UMR dan harus bekerja double shift hanya untuk mendapatkan penghasilan yang jauh lebih rendah daripada apa yang bisa kau hasilkan.

 

Coba kau lihat karyawan2 itu, mereka bekerja lebih keras dari apa yang kau kerjakan, tapi lihat, ”hanya” kenaikan gaji sebesar 200ribu rupiah tahun ini yang mereka dapat.

 

Coba kau lihat Sky, saat tempat usahamu bekerja behasil meningkatkan profit, perusahaan lain colapse diterpa krisis global, tak sedikit karyawan yang akhirnya dirumahkan. Ya, tak sedikit dari mereka yang harus membangun karirnya dari nol lagi.

 

Masihkah kau merasa tak beruntung, SKY…???

 

Ya Tuhan, aku bersyukur atas segala nikmat yang masih Kau anugerahkan padaku, hingga saat ini…

Saturday, June 13, 2009

Numpang Perpanjang Umur, Pak…

Politik itu sehat? Benarkan?

 

Politik, bagi sebagian orang (termasuk saya) mungkin terasa amat menyebalkan dan membosankan. Melihat para politisi bercuap2 di layar kaca saat mengobral janji muluk kadang bisa membuat kita tersenyum sinis. Eh tapi tunggu dulu, bagi sebagian besar orang, politik ternyata bisa menjadi hiburan murah meriah juga.

 

Beberapa bulan belakangan ini kalau malam2 saya melihat papa Dee sudah rapi, saya selalu bertanya…

 

Mau ke mana pa, sudah rapi?

 

Komunikasi politik…. Hehehe

 

Ya selalu itu jawabnya. Rupanya bapak2 pensiunan di perumahan sini membuat suatu gank P4, Perkumpulan Para Pensiunan dan Purnawirawan ^_^ Ya dan tentu saja politik menjadi suatu pembahasan yang gurih dan renyah untuk disantap beramai2. Mereka berkumpul dari rumah satu ke rumah lainnya. Tak hanya sambil minum kopi atau menyulut tembakau saja, kadang2 cemilan anak2 seperti minuman jeli juga tak luput menjadi suguhan.

 

Kemarin mereka mendapat satu anggota baru lagi. Seorang pensiunan dari sebuah departemen mendatangi keramaian tersebut sambil berceletuk…

 

Maaf bapak2, saya boleh bergabung ya… Numpang manjangin umur nih…

 

Ah ya, bagi para pensiunan memang tak ada obat yang lebih mujarab untuk mengatasi kejenuhan dan post-power syndrome yang kerap datang mendera selain berkumpul dengan sesamanya, berbincang mengenai berbagai macam hal hingga larut malam.

 

Hm, politik kadang bisa menyehatkan juga ya ^_^

Tuesday, June 2, 2009

Laputa – Castle in the Sky

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Kids & Family
Sheeta adalah seorang gadis muda yang terombang ambing dalam kejaran agen rahasia milik pemerintah. Tak hanya itu, ternyata gerombolan perompak di bawah pimpinan nenek lincah, Dola, juga mengincar gadis malang ini. Semua ini ternyata disebabkan oleh kalung bermata batu kristal kecil yang dimiliki oleh Sheeta, warisan dari leluhurnya.

Pazu adalah bocah lelaki sebatang kara yang bekerja membantu usaha pertambangan di desanya. Ia memiliki impian, kelak suatu saat nanti ia akan dapat membuktikan kebenaran mendiang ayahnya bahwa memang benar ada suatu negeri yang melayang di udara, bernama Laputa.

Keduanya dipertemukan oleh nasib, berusaha meloloskan diri dari kejaran agen rahasia dan gerombolan perompak untuk dapat mencapai Laputa. Sebuah negeri impian demi sepotong pembuktian nama baik bagi Pazu, tetapi sekaligus menjadi kunci untuk menyibak masa lalu yang misterius bagi sang gadis. Maka adegan kejar2an di darat maupun di udara pun menjadi tak terhindarkan.

Film animasi hasil besutan Miyazaki yang satu ini memang menawarkan cerita penuh aksi mulai dari awal hingga akhir cerita. Ceritanya juga seru dan membuat penonton begitu penasaran dengan latar belakang Sheeta yang misterius dan kristal ajaibnya itu. Film klasik produksi tahun 1986 ini juga menawarkan gambar indah2 khas Miyazaki, menunjukkan betapa Studio Ghibli begitu serius membangun industri anime di negeri sakura. Belum lagi score dahsyat hasil gubahan sang komposer Joe Hisaishi juga turut menaikkan mood penonton dalam menikmati maha karya ini.

Dan tentu saja pesan moral tentang cinta, persabatan dan kelestarian lingkungan tak lupa disematkan pada setiap film2 Miyazaki. Dengan gambar yang memukau, cerita yang menarik serta aksi yang terus terjaga tensinya hingga credit title bergulir, film Laputa memang layak anda saksikan.

Ya, memang tak ada kata terlambat untuk menyaksikan film2 berkualitas.