Thursday, March 5, 2009

Slumdog Millionaire

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Directed by : Danny Boyle & Loveleen Tandan

Danny Boyle, perkenalan pertama saya dengannya adalah ketika saya menyaksikan film Million, sebuah film anak yang sarat berisikan pesan moral yang juga layak disaksikan oleh orang dewasa (in fact I think the story is too heavy for children ^_^). Film Boyle kedua yang saya tonton adalah Shallow Grave, sebuah suspense yang apik dan mengundang rasa penasaran.

Dan, kini Boyle berhasil mendapatkan Oscar pertamanya lewat Slumdog Millionaire. Tak tanggung2, film yang disutradarainya kali ini menyabet 8 piala Oscar sekaligus, termasuk Best Picture. Danny Boyle pun bagaikan mendapatkan durian runtuh. Ketika pertama kali saya menyaksikan hasil karyanya, saya tak mengenal siapa dia. Tapi kini, siapa yang tidak kenal Danny Boyle?

Slumdog Millionaire berkisah tentang pemuda India bernama Jamal Malik yang berkesempatan untuk memenangkan 20 juta Rupees di sebuah quiz show kenamaan yang ditayangkan di TV. Dengan latar belakang Jamal yang hanya bekerja sebagai office boy di sebuah perusahaan telepon, ia pun dicurigai dan kemudian diinterogasi karena berhasil menjawab semua pertanyaan sulit yang diajukan di kuis TV tersebut.

Maka alur cerita maju dan mundur pun berjalan beriringan. Flashback pengalaman hidup Jamal bersama kakaknya, Salim dan cinta monyetnya, Latika, mulai dari masa kanak2 hingga akhirnya tumbuh menjadi pemuda belia dan kemudian berhasil mengikuti Who Wants to be a Millionaire disajikan bergantian untuk menjelaskan tentang bagaimana Jamal bisa menjawab semua pertanyaan di kuis tersebut.

Ide cerita tentang Jamal yang mengikuti kuis TV dan kemudian diinterogasi dan disiksa karena dicurigai melakukan kecurangan, menurut saya agak mengada2. Jamal mengikuti Who Wants to be a Millionaire, for God’s sake, bukan bermain judi di Las Vegas seperti yang dilakukan oleh anak2 Harvard di film 21. Jadi kenapa juga Jamal harus diinterogasi? Aneh bukan?

Tapi diluar keanehan itu, cerita dalam film ini sangat menarik untuk diikuti, terutama cerita flshback yang menceritakan kehidupan kanak2 Jamal dan Salim. Bagaimana mereka berusaha untuk bertahan hidup di negara miskin sebagai berandalan cilik memang sangat apik dicaptured oleh Boyle dan diejawantahkan ke dalam pita seluloid.

Lihatlah sinematografinya, ah indah sekali kawan, dengan nuansa kuning yang dominan makin menambah kesan sulitnya hidup bocah2 itu sebagai warga negara kelas 2 di negara dunia ketiga. Salut buat Boyle yang berhasil mengksplor kehidupan dan kebudayaan di India dengan sangat baik. Dentuman music scorenya pun tak luput dalam membantu menaikkan mood dalam menikmati film ini

Masih kurang? Cobalah tengok akting Jamal dan Salim kecil. Salut sekali lagi buat Danny Boyle yang sukses mengarahkan bocah2 India itu untuk berakting dengan sangat menjiwai masing2 perannya dengan segala kepolosan yang mereka miliki. Tentu saja itu tak lepas dari jerih payah co-directornya yang berasal dari India, Loveleen Tandan.

Satu hal yang juga saya sukai dalam film ini adalah ceritanya yang tidak terlalu berat sehingga saya sangat enjoy dalam mengapresisasi Slumdog Millionaire. Beberapa adegan yang jenaka yang disisipkan pada awal cerita juga sangat menghibur. Lucunya film ini masih lebih ringan jika dibandingkan film Boyle yang saya sebut di awal, Million, yang merupakan film anak.

Dengan kualitas seperti ini, saya rasa memang tidak berlebihan jika Slumdog meraih Oscar untuk kategori film terbaik tahun ini. Oh ya, jangan lupa untuk menyaksikan credit titlenya ya, Boyle tak lupa menambahkan sesuatu yang merupakan ikon film Bollywood hahaha dan saya pun terpingkal2 dibuatnya.

No comments:

Post a Comment