Monday, February 3, 2014

Mengatasi masalah "Storage Space Running Out" pada Android

Sepertinya inilah masalah yang paling serius yang pernah saya hadapi sejak membeli hape android Samsung Galaxy S2 pada pertengahan tahun 2011. Lumayan membuat saya bingung juga pada awalnya, menghapus semua cache & menguninstall beberapa apps yang tidak terlalu penting hanya mengatasi masalah sementara saja, beberapa hari/minggu kemudian internal memory kembali penuh. Puncaknya adalah ketika memori internal tersisa hanya 148 MB (dari 200 MB yang seharusnya dikosongkan). Hape android saya ini memang berkapasitas 16 GB, tetapi storage-nya dipartisi menjadi 2, di mana hanya 1.97 GB yang bisa dipakai untuk menginstall aplikasi. Lucunya, sebenarnya hanya 1 GB yang terpakai untuk aplikasi saya. Lalu ke mana yang 970 MB lagi? Dalam posisi ini, hape saya mandeg, jangankan menginstall apps lain, mnegupdate apps yang ada saja sudah tidak bisa. Benar2 bingung saya dibuatnya.

Internal Storage Space Running Out

Friday, May 10, 2013

Setelah membaca MADRE

Buku Madre karangan Dewi Lestari sudah terbit dari tahun 2011, tapi baru kemarin saya membeli dan selesai membacanya. Dan sesuai harapan saya, ceritanya memang sangat menarik dan bikin penasaran. Setelah membaca Madre, saya jadi sangat respek dan lebih dapat menghargai roti jadul atau mungkin lebih tepat dikatakan klasik seperti roti Tan Ek Tjoan. Tapi apakah roti Tan Ek Tjoan itu masih ada ya sekarang? Kalau pun masih ada pasti sudah sangat langka sekali dan sulit didapat.

Hm, karena penasaran, langsung saya browsing untuk mencari jejak Roti Tan Ek Tjoan ini, dan astaga, ternyata mereka masih ada. Hebat. Liputan tentang roti legendaris di Indonesia tersebut bisa dibaca di sini dan di sini. Dan menurut The Jakarta Globe, Tan Ek Tjoan masih mempertahankan tradisi roti mereka, dengan adonan yang terasa kasar dan agak keras jika digigit. Hm, saya jadi membayangkan roti kacang & kacang coklat kesukaaan saya ketika kecil dulu.

Yang menarik dalam buku Madre, di sana disebutkan bahwa salah seorang tokoh mempunyai toko roti di bogor yang bernama Bogor Bakery. Ah, tentu saja pikiran saya melayang ke toko kue Bogor Permai. Ya, di sana rotinya memang masih terasa klasik sekali, agak keras tapi renyah, ciri khas roti jadul deh pokoknya. Rasanya nikmat sekali, favorit saya adalah roti susu, dahulu jika kami mengunjungi saudara di Bogor pasti takkan lupa menyempatkan diri untuk berbelanja roti dan kue di situ.

Tapi sekarang, apakah toko roti Bogor Permai masih seperti yang dulu? Ah ternyata tidak, terakhir saya ke sana, adonan rotinya sudah berubah total, menjadi lembut seperti kebanyakan roti modern lainnya. Memang dilema juga sih, disaat kita merindukan rasa roti yang klasik, produsen roti harus menghadapi pasar yang terus berkembang.

Lalu muncul pertanyaan, apakah toko roti klasik masih dapat mempertahankan tradisi mereka? Atau harus tergerus perubahan jaman, tutup atau mau tak mau mengubah adonan mereka menjadi lebih modern?

Saturday, December 1, 2012

Tentang Dela

Pertama kali mengenal Dela adalah melalui sebuah forum internet bernama Kafegaul. Waktu itu kami memang suka ngobrol seseruan di thread majalah M2 sampai saya sendiri pernah terkena warning dari moderator di subforum majalah tersebut. Oke kembali ke Dela, yang jelas dia adalah seorang wanita, usianya lebih tua dari saya, mungkin seumuran kakak saya. Pada saat itu Dela bekerja di sebuah surat kabar berbahasa mandarin bernama Indonesia San bao. Selain tentu saja fasih berbahasa Mandari, Dela juga bisa seidkit2 mengerti bahasa Jepang karena hobi.

Dari sekadar percakapan di forum internet, media komunikasi kami pun berkembang, kami bertukar nomer HP, kemudian berlanjut saling bertegur sapa hingga ngobrol2 lewat sms, kadang2 lewat YM juga sih, tapi jarang, karena dahulu akses saya ke internet agak susah, baru mulai sering chat di YM adalah ketika membeli Nokia E63 yang aksesnya lebih mudah karena ada apps ebuddy. Tapi memang dahulu SMS lah media yang paling mudah dan murah untuk berkomunikasi.

Dela mempunya jadwal kerja yang tidak seperti orang kebanyakan.Mulai masuk kantor jam sepuluh (tapi dia mengaku lebih sering jam 12 siang) dan baru pulang larut malam sekali, paling cepat jam 10 malam, atau bisa juga sampai jam 12 malam. Dela adalah seorang pekerja keras, suatu waktu dia pernah bercerita kalau dia sedang perlu uang lebih, akhirnya jebolan Sastra Mandarin dari Universitas Darma Persada ini pun mengambil pekerjaan paruh waktu juga di pagi hari, menjadi guru bahasa mandarin bagi anak2 pra sekolah, dia mengakui sangat menyukai pekerjaan mengajar ini, anak2 mungil itu begitu lucu dan menggemaskan katanya.

Sunday, September 16, 2012

Menoleh ke Belakang

Masih mengenai multiply & blogspot. Migrasi blog kemarin membuat saya iseng2 membaca kembali tulisan2 yang pernah saya buat mulai dari tahun 2007 sampa 2010. Hal ini tak ayal membuat saya senyum2 sendiri. Kadang tulisan jadul itu membuat saya cengar cengir, kok bisa ya saya mempublish tulisan kayak gitu, norak banget hahaha apa sih yang ada di pikiran saya saat menulis alay seperti itu?

Tapi terkadang saya tercekat, melihat beberapa tulisan saya yang cukup bagus dan menyentuh. Loh ini tulisan siapa? Kok bisa saya menulis sebagus itu? Kemana kemampuan itu sekarang? Lenyap ditelan waktu kah? Atau umur telah mengelabui saya? Membuat saya malas dan kemudian menyalahkan twitter? Ah rasanya saya kepingin bisa kembali ke masa lalu, ketika masih bisa menulis, menulis, dan menulis. Tak bosan rasanya mengamati tulisan2 yang membawa serpihan2 ingatan dari masa lalu. Lalu kadang tersenyum ketika perasaan aneh bernama nostalgia itu kembali menyeruak.

Kutipan bijak berkata, janganlah terlalu lama menoleh ke belakang, karena hidupmu ditentukan oleh masa sekarang untuk menyongsong masa depan. Tapi ah… biarkanlah saya menoleh ke belakang dahulu untuk saat ini, di mana saya bisa bermain2 dengan memori yang telah lalu, membawa perasaan riang dan sedih secara bersamaan. Sebuah masa yang sudah saya lewati, dan semoga menjadi penyemangat di masa kini untuk kembali mengetuk tuts keyboard, dan menulis kembali.

Saturday, September 15, 2012

Hello World!

Dan tiba2 saya pake blogspot.

Ya sekarang seluruh blog saya di Multiply sudah saya migrasikan ke blogspot ini. Loh kenapa? Karena dalam waktu dekat ini Multiply akan menghilangkan fitur blogging & social media pada websitenya. Jadi tepatnya pada tanggal 1 Desember 2012, Multiply akan murni 100% menjadi online shop saja. Nah user yang tidak punya online shop di MP, otomatis accountnya akan dihapus beserta konten dan seluruh posting yang ada di dalamnya, termasuk jurnal, album foto, review, dll.

Blessing in disguise.

Sebenarnya sudah sejak lama saya ingin memindahkan blog saya dari multiply. Ya saya tahu, saya sudah tidak pernah menulis blog lagi saat ini, tapi saat itu ketika saya masih aktif blogging, saya sudah jenuh dengan tampilan situs MP yang makin kotor dengan adanya iklan di sana sini. Bahkan mengakses MP pun menjadi berat jika kita memakai koneksi internet yang lambat. Tapi apa daya, bila sudah ngeblog di MP, takkan bisa pindah ke lain hati. MP sedari dulu memang tidak punya export tools, import memang bisa, tapi export? Jangan harap. Sepertinya developer MP ingin mengunci usernya di website mereka hahaha

Jadi justru saya malah bersyukur karena walaupun telat, Multiply kini menyediakan export tools untuk migrasi. Jika tidak ada kejadian seperti ini, tentu saja pihak MP tidak akan membuat fitur exporting tools, fuh benar2 sebuah blessing in disguise bukan? Yah minimal ini sih menurut saya, karena masih banyak user lain yang begitu menyesalkan ditutupnya MP sebagai media blogging.

Export tools yang dibuat oleh MP ini bisa memindahkan blog kita ke hanya 2 media blog, blogspot dan tumblr. Tapi jangan khawatir, kalau kita sudah migrasi ke blogspot, toh nanti blog kita di blogspot ini masih bisa kok dimigrasikan lagi ke wordpress misalnya. Kalau saya sih sepertinya akan menetap di blogspot ini karena saya suka dengan tampilannya yang simpel, aksesnya yang cepat & ringan, serta pengoperasiannya yang relatif mudah. Apalagi saya sudah memiliki akun di google, jadi tak perlu repot registrasi lagi untuk membuat akun blogspot.

Jadi begitulah ceritanya, akhirnya saya mempunyai akun di blogspot :)

Monday, October 4, 2010

Siapa Bilang di Tengah Itu Enak?

Yang ada malah jadi serba salah.

Kata yang kiri kita terlalu ke kanan. Kata yang kanan? Kita terlalu ke kiri. Yang ada malah jadi pusing tujuh keliling. Itu kalau kita berdiri pas di tengah2 loh. Nah bisa dbayangkan bukan kalau kita berdiri di tengah tetapi cenderung ke kiri ataupun ke kanan? Bisa makin gonjang ganjing deh hidup kita.

Yah tapi mungkin memang begitulah hidup. Mau tak mau kita harus tetap berjalan ke depan. Syukuri saja deh apa yang telah kita dapatkan dan nikmati sensasinya, semoga kita bisa tetap beroleh kebahagiaan dan juga membahagiakan orang2 yang kita sayangi dalam kehidupan kita.

Ini apa pula tiba2 saya menulis hal2 seperti ini setelah lama tidak menulis blog?

Selamat pagi menjelang siang ki sanak, semoga gerutuan saya ini tidak membuat hari anda semakin muram. Maafkan saya yah ^.^

Tuesday, June 15, 2010

Setelah Empat Tahun

Empat tahun
Mungkin waktu yang singkat
Tapi empat tahun bagi sebuah hubungan?
Bisa jadi sebuah hubungan yang cukup dalam dan bermakna

Sebuah rentang waktu yang cukup lama untuk saling mengenal dan memahami
Cukup lama untuk menjadi saling membutuhkan satu sama lain
Cukup lama untuk menjalin sebuah ketergantungan satu sama lain

Saya menyadari, aku dan kamu adalah dua kutub yang berbeda
Ya, saya sadar, pendapat kita seringkali berbeda
Kita sama2 keras dan kepala batu
Perselisihan paham dan pertengkaran seringkali terjadi
Tapi bukankan itu semua adalah wajar?
Marahan? ah ya tentu saja sering, tapi toh kita sudah melupakannya bukan?
Semua terlupakan saat hari berganti hari

Dua orang berbeda dengan watak berlainan harus disatukan
Tapi lihat, justru dengan perbedaan itulah kita menjadi kuat
Kita menjadi tim yang kompak dan sulit ditandingi
Kita masih muda, dengan semangat menggebu2
Batu besar kita hancurkan bersama, seakan ingin berteriak kepada dunia
Bahwa apapun penghalangnya kita bisa menghadapinya

Tapi seperti kehidupan, semua yang berawal manis tentu akan ada akhirnya
Kau harus pergi
Bukan, saya tahu itu bukan keinginanmu
Ya, itu semua adalah demi kebaikan kita bersama
Suratan takdir, teman, yang akhirnya membuat kita berpisah

Salam perpisahan sudah terucap
Maka sekarang aku mohon, hapus air matamu
Dan aku juga berjanji akan menghapus air mataku
Janganlah perpisahan ini membuat kita bersedih
Kita harus tunjukkan, perpisahan takkan membuat kita lemah
Perpisahan justru membuat kita lebih kuat
Ya lebih kuat dalam menghadapi cobaan

Maka tersenyumlah
Senyum laksana embun pagi
Yang selalu siap hadapi teriknya siang yang akan kita lewati

Hari ini mungkin kita harus berpisah
Tapi saya percaya, teman
Suatu saat kau akan kembali
Kembali untuk meneruskan perjuangan yang telah kita rintis
empat tahun dalam kebersamaan

Selamat jalan sahabat
maafkan jika selama ini aku selalu membuatmu kesal dan kecewa
Terima kasih sahabatku
darimu aku banyak belajar tentang arti hidup dan perjuangan

Selamat jalan sahabat
Meski kini jalur kita berbeda
Tapi percayalah, apapun dan di mana pun
Kita masih bisa memberikan yang terbaik