Monday, April 27, 2009

The Curious Case of Benjamin Button

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Directed by: David Fincher

Oke2 review ini memang sudah sangat telat. Kebetulan saya memang tidak sempat menyaksikan filmnya d bioskop. Hehe belakangan ini saya dan Dee memang belum pernah nonton ke bioskop lagi (OUCH…!!!). Tadinya mau pinjam DVD bajakannya ke sepupu, sayang DVDnya keburu dipinjam oleh yang lain. Dan seperti biasanya ketika berkunjung ke rumah kakak, ternyata dia sudah mendownload versi screening, file MKV lengkap dengan english subtitlenya (oooh yeah ^_^).

Turn Back Time

Di sebuah Rumah Sakit New Orleans, beberapa saat menjelang terjadinya badai Katrina tahun 2005 di New Orleans, seorang nenek tua renta yang terbaring lemah di tempat tidur RS menceritakan sebuah kisah masa dari lalu kepada putrinya.

Alkisah, setelah berakhirnya perang dunia I, seorang pembuat jam kenamaan menciptakan sebuah jam untuk diletakkan di stasiun kereta di New Orleans. Sebuah jam yang tidak normal karena jarum detiknya bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.

Di suatu malam perayaan berakhirnya perang dunia I, seorang bayi laki2 lahir, bayi mungil dengan fisik seorang kakek umur 80 tahun lengkap dengan kulit keriput dan tulang yang rapuh. Lalu dimulailah cerita tentang seorang yang bernama Benjamin Button tua, yang tumbuh menjadi muda.

While everybody is growing to be old, Benjamin on the other side, is growing young. Ya, dimulailah perjalanan Benjamin mencari jati dirinya, menjalani pahit dan manisnya kehidupan untuk kemudian menemukan cinta. Ah ya…. Cinta sejati.

Menyaksikan film ini, kita seperti dibawa untuk mengikuti biografi kehidupan seorang pria. Seperti layaknya Forrest Gump yang menceritaikan kehidupan warna warni dilihat dari mata seorang yang berkebutuhan khusus, kisah Benjamin tak kalah unik, kalau tidak bisa dibilang lebh dongeng.

Film yang diangkat dari cerita pendek ini memang menarik dan selalu membuat kita penasaan untuk terus mengikutinya sampai akhir cerita. Bagaimana tidak, dia lahir tua untuk kemudian selalu menjadi lebih muda di setiap waktu.

Apalagi film ini didukung oleh Brad Pitt dan Cate Blanchett yang berakting memukau dan mendapatkan chemistry yang tepat, lihat aja, 2 huruf terakhir pada nama belakang pemeran utamanya sama hahaha… Memang sih di beberapa bagian, film ini agak dragging dan terkesan membosankan akibat detilnya cerita dan panjangnya durasi. Tapi entah kenapa saya malah menikmati kisah demi kisah yang mengisi lembaran hidup Benjamin. Hehe saya memang aneh ya, bayangkan film Artificial Inteligent saja masih saya nikmati kok hihi…

Oh ya ada favourite scene saya dalam film ini yang saya anggap digarap dengan amat sangat brilian, yaitu adegan The Accident. Mulai dari proses penulisan skrip hingga pengambilan gambarnya terasa sangat mulus, dan hasilnya… Decak kagum dari Sky hihihi… Saya membayangkan, uuuhh pasti proses penulisan skripnya sangat rumit di adegan yang sangat kompleks ini. Tetapi eksekusi akhirnya memang sangat memukau dan patut diacungi 2 jempol, sepertinya David Fincher show off di sini.

Saya tersenyum ketika seorang teman mencak2 karena film ini berhasil memenangkan Oscar untuk kategori Best Visual Effects. Hahaha ya memang special FX yang dipakai di Benjamin Button sudah pernah digunakan Peter Jackson menciptakan para Hobbits yang imut di Lord of The Rings ^_^ ya tetapi tak mengapalah, hitung2 untuk mengganti kegagalan film ini mendapatkan Best Picture di Academy Award.

Jadi, dengan akting yang memukau, cerita yang unik, menarik, bikin penasaran dan sangat menyentuh, film ini memang sangat layak untuk disaksikan bagi mereka yang haus hiburan bermutu tinggi.

4 comments:

  1. belum nonton sampai habis karena panjanggg banget, tapi best visual effects lumayan deserving kok :)

    ReplyDelete
  2. Ayo win, nonton sampai abis.. Seru loh..! :)

    ReplyDelete
  3. nanti deh :D kalo sempet kutonton lg.

    ReplyDelete
  4. tapi sama deh, saya juga nontonnya 2 minggu, sempet keputus juga hahaha to be continued ^_^

    ReplyDelete