Sunday, July 5, 2009

KING

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Sports
Directed by: Ari Sihasale

Manusia takkan pernah berhenti bermimpi, karena mimpi membuat manusia menjadi lebih bersemangat dalam menjalani… Hidup.

Begitu pula dengan Guntur, seorang bocah jagoan bulutangkis di sebuah desa kecil di Jawa. Bermodalkan raket kayu yang sudah bengkok, tak jua meredupkan impiannyanya untuk menjadi pemain bulutangkis profesional yang dapat mengharumkan nama bangsa. Masalahnya, impian tersebut menjadi rancu, karena selama ini, ternyata sang ayah rupanya mempunyai mimpi yang sama, menjadikan anaknya menjadi masestro bulutangkis sekaliber Liem Swie King. Jadi sebenarnya impian siapakah ini? Guntur atau ayahnya?

Seringkali Guntur merasa frustasi dengan kerasnya disiplin yang diterapkan sang ayah dalam melatihnya. 100 x squat jump dan lari 50 x mengelilingi desa menjadi santapan sehari2 sebagai hukuman apabila Guntur mengalami kekalahan pada pertandingan bulutangkis yang kerap dilaksanakan di desanya. Sampai di suatu titik Guntur menjadi muak dengan bulutangkis dan berbalik membenci sang ayah.

Tapi toh Guntur tak bisa begitu saja melupakan bulutangkis, olahraga yang sudah mengalir dalam darahnya sejak ia kecil. Berkat usaha dan pertolongan sahabat karibnya, Raden, ia akhirnya bisa masuk ke sebuah klub kecil di desa sebelah dan berpeluang untuk mengikuti seleksi menjadi murid di klub bulutangkis di kota Kudus. Sebuah klub besar yang telah melahirkan atlet nasional kenamaan seperti Rudi Hartono, Heryanto Arbi, dan tentu saja Liem Swie King sendiri.

Di suatu titik Guntur pernah merasa frustasi, tetapi di titik lain Guntur menyadari, bahwa ayahnya begitu mencintainya. Dan kedisiplinan yang keras selama bertahun2 itu kini berbuah hasil. Lari mengelilingi desa membuat fisik dan staminanya kuat, squat jump membuat lompatannya tinggi untuk menghasilkan smes yang tajam dan keras. Guntur sadar, ayah dan teman2nya telah bersusah payah membukakan gerbang menuju impiannya. Dan kini tak ada kata mundur, Guntur bertekad untuk tidak menyia2kan usaha mereka, orang2 yang dicintainya, dengan mewujudkan impiannya.

Tak ada yang dapat saya sampaikan untuk mengomentari film yang disutradai oleh debutan Ari Sihasale, selain rasa takjub dan acungan dua jempol. Film ini begitu lengkap, cerita yang sangat menarik dikemas dalam skrip yang ciamik, akting yang jempolan dari Lucky Martin (pemeran Raden) dan Mamiek Pakoso (ayah Guntur), sinematografi yang indah dalam menggambarkan suasana pedesaan yang asri , musik score dan orginal soundtrack yang memukau, dan tentu saja sebagai hiburan tambahan juga diselipkan banyolan2 segar yang membuat penonton tergelak. Semuanya menjadikan film ini begitu apik dan tidak membosankan.

Menyaksikan film ini mengingatkan kita akan kejayaan Indonesia di masa lampau, yang pernah manjadi maestro bulutangkis dan disegani oleh negara2 lain mulai dari Asia hingga Eropa. Sekaligus juga mengingatkan kita, bahwa semuanya itu bukan hanya mimpi, tetapi begitu dekat dengan kenyataan. Dan bukan tidak mungkin, dengan dukungan dari semua pihak, kalau suatu saat nanti supremasi tertinggi itu bisa kita raih kembali.

Jadi tunggu apa lagi? Buat anda yang belum menyaksikan, segeralah saksikan film ini di bioskop selagi masih diputar, karena film ini memang nyaris sempurna. Kalaupun ada kekurangan, paling2 hanyalah tokoh yang diperankan oleh Wulan Guritno yang sepertinya hanya menjadi tempelan saja, apa alasannya ia pindah ke desa juga tidak dijelaskan, seperti sempalan saja untuk memenuhi durasi film. Tetapi hal ini tentu saja tak mengurangi hasrat saya untuk memberikan 5 bintang untuk film yang memukau ini ^_^ Sebuah film tentang cita2, semangat, kerja keras dan persahabatan.

Manusia boleh saja bermimpi, tapi untuk menggapai impian tersebut, diperlukan usaha dan kerja keras. Dan kalau toh segalanya menjadi berat, kita harus ingat, bahwa selalu ada keluarga dan teman2 yang selalu mendukung di belakang kita dan menjadikan segalanya lebih mudah, indah dan bermakna.

2 comments:

  1. saya nangis di 15 menit akhir film, apalagi pas lagu Indonesia Raya berkumandang, gak kuat mas :)

    ReplyDelete
  2. iya tis... terlepas dari semua kekurangannya (dibantai ma harnadi), film ini memang sangat menghibur... menyaksikan king, sekali lagi melepas dahaga saya akan film2 indonesia berkualitas...

    Maju terus perfilman nasional....!!!

    ReplyDelete