Monday, October 6, 2008

Korupsi, Malaikat, dan Idul Fitri

Tidak apa2 sedikit, yang penting bukan hasil korupsi”

 

Saya tersenyum membaca pernyataan seorang bapak di sebuah surat kabar nasional. Ya, tentu saja, tidak korupsi kaena tidak punya akses untuk melakukan korupsi adalah hal yang biasa. Tapi, acungan jempol tentu saja layak kita berikan kepada mereka yang sangat memiliki peluang untuk korupsi, tetapi dia tidak tergoda untuk melakukannya.

 

Saya jadi teringat dengan perbedaan malaikat dan manusia yang sering didengungkan saat khotbah sholat Jumat di Mesjid. Malaikat tidak pernah melakukan dosa karena memang malaikat diciptakan tanpa elemen nafsu, wajar jika malaikat selalu melakukan perbuatan yang mulia tanpa dinodai oleh dosa. Berbeda dengan manusia yang diciptakan dengan lengkap, memiliki elemen akal, akhlak dan tentu saja, nafsu.

 

Jadi manusia memang cenderung berbuat dosa karena memiliki hawa nafsu. Salut untuk manusia yang bisa mengendalikan hawa nafsunya, selalu melakukan perbuatan yang mulia dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Malaikat boleh iri hati ketika semua dosa anak2 Adam dihapus setelah berperang melawan hawa nafsu selama 1 bulan penuh di bulan Ramadhan. Putih suci bagai bayi yang baru lahir, begitulah janji sang Khalik bagi mereka yang memenangkan “pertarungan” besar ini.

 

Maka, walaupun sudah sangat terlambat, bolehlah kiranya saya, dengan segala kerendahan hati, memohon maaf lahir dan bathin kepada anda semua, atas dosa2 yang telah saya perbuat, baik yang sengaja maupun tidak disengaja. Maaf apabila ada tulisan saya yang menyinggung perasaan anda. OK guys…

 

Selamat Idul Fitri 1429H, Minal Aidin wal Faidzin…

1 comment: