Friday, January 2, 2009

Maryamah Karpov

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Romance
Author:Andrea Hirata
Kisah Ikal berlanjut, ketika dalam buku sebelumnya ia tak sengaja menemukan sebuah desa yang bernama Edensor, kini ia harus menghadapi sidang untuk pengujian thesisnya. Maka saatnya bagi Ikal untuk melupakan manisnya negeri Perancs yang indah, Belitong telah menanti saat ia menyelesaikan studi masternya di Universitas Sorbonne.

Tiba di Belitong seakan membangkitkan semua kenangan indah yang pernah ia lalui bersama teman2nya dulu. Tapi yang paling membekas di hatinya selain ayahnya yang sangat ia hormati, adalah tentu saja, siapa lagi kalau bukan A Ling, gadis manis keturunan Tionghoa yang pernah menjadi cinta monyetnya saat bersekolah dahulu.

Maka setelah mendapat sedikit informasi yang kurang memadai, Ikal memutuskan untuk pergi berlayar mencari kekasihnya yang lama hilang tersebut. Masalahnya rute yang harus dilalui sangat berbahaya karena harus melalui jalur neraka yang menjadi sarang bajak laut. Karena itulah ia bertekad untuk membuat sebuah perahu sendiri agar dapat berlayar ke kepulauan Batuan. Awalnya misi ini bagaikan mimpi di tengah hari bolong, tetapi berkat bantuan tulus dari teman2nya yang dahulu tergabung dalam Laskar Pelangi dan Societat de Limpai, semuanya jadi terasa lebih ringan.

Membaca buku terakhir dari tetralogi Laskar Pelangi ini kita bagaikan disuruh membaca buku dengan banyak kisah. Cerita di dalamnya memang terasa tidak fokus, ah ya tentu saja, judul2 babnya saja disebut mozaik, kepingan yang tidak utuh. Sampai saat ini pun saya masih bertanya2 kenapa judul bukunya Maryamah Karpov, sungguh judul yang aneh hehehe tapi di situlah letak kekuatan novel yang ditulis putra Belitong ini. Beragam kisah dan pengalaman yang diceritakan tidak pernah membuat saya bosan untuk melahap lembar demi lembar bukunya.

Semuanya menarik dan sangat jenaka. Bolehlah buku ini disebut sebagi literatur kebudayaan 3 suku yang mediami pulau Belitong, karena di dalamnya banyak diceritakan tentang kisah2 dan kebiasaan dari warga di pulau tersebut. Yakni suku Melayu, keturunan Tionghoa dan suku Sawang yang sangat mahir melaut. Kisahnya diceritakan dengan sangat apik oleh Andrea. Ada yang menyentuh dan tidak sedikit yang membuat saya tergelak sampai sakit perut saking lucunya, yang jelas semuanya sangat menghibur, menarik dan jauh dari membosankan.

Kalaupun ada kekurangan, mungkin kritik pedasnya terhadap pemerintah yang menururt saya agak kurang elok dimasukkan dalam karya sastra yang indah ini. Well, it's just my opinion. Selain itu gaya bahasa Andrea yang hmm agak sedkit arogan kadang sedikit mengganggu ya, entah apakah itu hanya perasaan saya saja.

Jika Laskar Pelangi disebut sebagai yang paling menyentuh, mencerahkan dan menggugah semangat, Sang Pemimpi yang paling ringan dan jenaka, serta Edensor yang paling nyata dan realis. Bolehlah Maryamah Karpov disebu sebagai yang paling seru, karena dongeng tentang Ikal yang berpetualang mencari A Ling sempat membuat saya berdebar2 juga saat membacanya.

Jadi? Tentu saja buku ini menjadi bacaan yang wajib anda baca, boi...

No comments:

Post a Comment