Wednesday, July 29, 2009

Only Yesterday (1991)

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Directed by: Isao Takahata

Taeko Okajima, akhirnya kesampaian juga untuk berlibur ke daerah pedesaan. Selama 26 tahun tinggal, sekolah dan akhirnya bekerja di Tokyo, Taeko tak pernah merasakan nikmatnya pergi berlibur ke daerah pedesaan. Kali ini saat menginjak usia yang ke 27, Taeko ingin mengulangi pengalaman tahun lalu dengan melepas penat ke sebuah desa bernama Yamagata. Hanya anehnya, kali ini pikirannya selalu dibayangi oleh memori masa kanak2nya ketika ia masih seorang gadis mungil berusia 10 tahun.

Semua pengalaman masa kecilnya itu tak henti2nya hadir dalam pikiran, semua masa2 indah dan pengalaman sedihnya tiba2 muncul begitu saja. Tak luput cinta monyetnya pun ikut2an hadir ke dalam benaknya. Tapi itu semua masa lalu, sedangkan masa kini tetap harus dihadapi, sampai akhirnya ia sampai pada suatu titik yang mengharuskannya mengambil suatu pilihan. Ya, pilihan yang mungkin dapat mengubah jalan hidupnya, selamanya.

Saya termasuk beruntung karena bisa menyaksikan film ini, terima kasih kepada internet dan rapidshare. Kenapa? Karena di Amerika film ini urung diedarkan. Alasannya? Entahlah, tapi rumor yang beredar adalah, Disney sebagai pemegang lisensi peredaran film2 studio Ghibli merasa bahwa film ini kurang cocok sebagai pengusung image Disney yang selama ini sudah kadung melekat sebagai pembuat film2 keluarga. Nah, di film ini memang ada adegan seorang ayah yang menampar anaknya, selain itu juga ada adegan di mana anak2 SD membicarakan masalah (maaf) menstruasi. Jadi mungkin karena inilah Disney takut kalau hal2 tersebut malah menjatuhkan imagenya sebagai produser film2 keluarga berkualitas.

Oke terlepas dari itu semua, film ini terasa sangat membosankan, boring, atau dragging istilahnya jaman sekarang. Tapi entah kenapa saya malah sangat menikmati alur dan cerita yang ditawarkan dalam film ini. Alur maju dianimasikan secara detail, dan penuh warna. Uniknya, alur flashback saat Taeko masih SD, digambarkan dengan background layaknya lukisan cat air dengan warna2 tipis. Ah indah sekali, what a piece of art.

Sebuah film tentang keseharian anak2 Jepang yang tinggal di kota besar dan kerinduannya akan suasana asri pedesaan yang tenang, dikemas dalam balutan animasi yang menawan. Ah, tak hanya Hayao Miyazaki, ternyata saya juga mulai jatuh cinta dengan karya2 Isao Takahata.

2 comments:

  1. duuuh aku gak pernah selesai menonton ini, ketiduran melulu!

    ReplyDelete
  2. hahaha... apalagi pas cerita taeko di desa... obat tidur yang mujarab tuh hehehehe

    ReplyDelete