Wednesday, August 5, 2009

My Neighbors The Yamadas (1999)

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Directed by: Isao Takahata

Pertama saya melihat cuplikan gambar dari film yang diadaptasi dari manga ini… Astaga hancur sekali, gambarnya bahkan lebih buruk dari animasi Crayon Shinchan hahaha seperti layaknya gambar sketsa storyboard yang diberi warna tipis sekedarnya saja. Tapi tak urung saya bertekad untung mendownloadnya. Nama besar Studio Ghibli dan Isao Takahata menjadi taruhannya. Sekedar info, ini adalah film pertama Ghibli yang murni dikerjakan secara digital.

Dan benar saja, film ini memang tidak menjadikan kualitas animasi sebagai nilai jualnya, tetapi justru pada inti ceritanya yang amat menarik. Film yang berdurasi sekitar 100 menit ini merupakan gabungan dari beberapa kisah pendek yang menceritakan keseharian keluarga Yamada yang terdiri dari bapak, ibu, 2 orang anak dan seorang nenek yang tinggal bersama dalam 1 rumah. Kisah2nya sangat lucu dan mengocok perut penonton. Beberapa kali kekonyolan mereka membuat saya terbahak2. Beberapa kali kisah2 mereka membuat saya terharu. Dan beberapa kali pula ucapan mereka membuat saya merenungi hidup ini.

Kisah keluarga Yamada ini begitu simpel menceritakan tentang kehidupan perkawinan yang tidak simpel. Kisah yang begitu membumi dan pastinya banyak juga dialami oleh keluarga di mana pun. Film ini berhasil mengcapture kejadian2 nyata yang kerap terjadi dalam kehidupan berumah tangga dan memolesnya dengan sentuhan komedi yang menawan. Menertawakan keluarga Yamada ini rasanya seperti menertawakan diri kita sendiri.

Sebuah sajian yang sangat sayang untuk dilewatkan bagi mereka yang telah maupun akan berumah tangga. Keluarga Yamada ini memang bukan keluarga yang sempurna, jauh dari sempurna, mereka konyol dan nyeleneh. Kita boleh saja menertawakan mereka, tetapi justru keluarga seperti inilah yang biasanya awet bertahan sampai akhir masa. Keluarga Yamada tidak hanya membuat kita tertawa, tetapi juga sekaligus memberikan pelajaran yang amat berharga untuk kita renungkan.

No comments:

Post a Comment