Friday, June 20, 2008

My Biggest Decision, Ever

Ya, mungkin inilah keputusan terbesar yang pernah saya dan istri saya ambil. Transaksi ini bernilai jutaan rupiah. Halah apaan seh hehehe tidak, kami kemarin hanya memutuskan untuk membeli sebuah unit apartemen mungil bersubsidi, luasnya hanya 36 m2. di daerah perbatasan antara Jakarta dan Bekasi. Yah memang saya nekat untuk menjadi kelinci percobaan. Apartemen bersubsidi atau yang lebih dikenal dengan nama Rusunami (rumah susun sederhana hak milik) ini memang merupakan proyek baru  pemerintah. Sudah ada beberapa tower yang dibangun di seantero jakarta, bekasi dan bandung. Tapi yang jelas proyek ini belum bisa dikatan settle, karena memang baru saja dimulai. Tapi ya itu tadi, saya nekat menganggap dan berharap bahwa proyek ini akan berjalan sukses, sehingga bisa terwujud dan akhirnya bisa nyaman untuk dijaikan tempat tinggal bagi keluarga kecil.

 

Indonesia bukan Jepang, Indonesia juga bukan Amerika. Cukup banyak yang tidak setuju ketika kami memutuskan untuk membeli rusun 15 lantai ini. Mereka menyayangkan keputusan kami yang tidak membeli rumah tanah konvensional biasa saja. Saya mengerti bahwa bangsa Indonesia memang belum terbiasa untuk tinggal di flat layaknya penduduk Jepang dan Amerika. Yang menjadi bahan pertimbangan saya dalam membeli rusun ini tidak lain adalah kepraktisannya saja. Lokasinya sangat dekat dengan tempat saya menunggu jemputan, selain itu lokasinya juga sangat dekat dengan tempat istri saya bekerja. Dengan harga yang sama, saya jelas tidak akan dapat menemukan lokasi sestrategis ini jika memaksakan diri untuk membeli rumah konvensional.

 

Dengan harga tersebut paling2 saya hanya dapat membeli sebuah rumah konvensional di daerah bekasi timur atau bahkan utara. Saya sih sebenarnya tidak terlalu masalah, karena jemputan kantor juga melalui jalur bekasi barat, tapi kasihan istri yang harus menempuh perjalanan panajang menuju Jakarta Timur, capek di jalan istilahnya. Saya juga beranggapan lelah di jalan pasti akan menrunkan kualitas hidup. Ya, akhirnya hal inilah yang membuat saya nekat membeli sebuah unit Rusunami. Toh hitung2 sebagai investasi untuk di masa yang akan datang.

 

Saya hanya bisa berharap dan berdoa agar proyek ini dapat berjalan lancar dan sukses di kemudian hari. Maka tak sia2 lah pengorbanan saya untuk membayar cicilan uang muka yang selama ini saya rasakan sangat berat. Saya dan istri benar2 “berdarah-darah’ lah istilah kerennya hehehe habis bagaimana tidak, cicilan DPnya tiap bulan masih lebih besar  daripada gaji kami berdua digabung. Yah, tapi hidup adalah perjuangan bukan? Sedikit pengorbanan akan menjadikan hidup semakin manis untuk dijalani. Ya Allah, semoga kami akan beroleh kepuasan dan keberkahan di akhir perjalanan.

 

Amin.

2 comments:

  1. wuuih boleh donk kapan-kapan maen ke apartemennya .... :D

    ReplyDelete
  2. Ayo mahesa kalo mau maen boleh, tapi kalo sekarang baru jadi pondasinya doang hehehe

    ReplyDelete