Tuesday, August 7, 2007

Stuck with Potter till the very End

Aaaaahhhh... Akhirnya berakhir juga perjalanan panjang sang penyihir terpilih. Semua berakhir dengan manis, everybody happy, i guess... Mulai membaca hari senin dan berakhir pada sabtu pagi. Setiap ada waktu luang selalu saya manfaatkan untuk melahap lembar demi lembar Harry Potter ang the Deathly Hallows, buku terakhir dari 7 serial Harry Potter. Saat2 di perjalanan ataupun ketika setibanya di rumah konsentrasi selalu saya arahkan pada buku yang fenomenal ini. Well, saya memang bukan pembaca yang cepat seperti teman2 saya, yang dengan hebatnya bisa menghabiskan buku ini hanya dalam waktu seharian saja.

Buku ini memang menarik, tak terasa tau2 607 halaman dalam bahasa inggris ini ludes tak tersisa hehehe... Salut buat JK Rowling yang bisa menulis cerita yang sangat menarik dan bikin penasaran yang membuat pembaca seperti saya akhirnya dipaksa untuk Stuck with Potter till the very end. Yang lebih bikin heran lagi, Harry Potter adalah debutan karya novelnya. Man... Debutan bisa sampai seheboh ini, debutan yang bisa membuat penulisnya lebih kaya dari sang Ratu Elizabeth, dahsyat memang... Dulu dia sangat senang melihat karyanya dipajang di etalase toko buku, sampai diam2 menandatangani buku tersebut, vandalism eh? Tapi lihat sekarang, jutaan orang rela antri untuk mendapatkan bukunya, tak peduli apakah itu dengan atau tanpa tanda tangan.

Saya mengikuti perjalanan Harry Potter semenjak saya kuliah, mungkin sekitar 8 tahun yang lalu ketika suatu malam yang tak terduga, sepupu (yang saya sebut di post sebelum ini) membawa Harry Potter and the Sorcerer's Stone ke rumah saya. Melihat covernya saya teringat buku cerita/novel anak2 jaman dulu, ketika saya masih SD. Entah berapa tahun yang lalu ketika saya membaca 5 sekawan atau trio detektif, rasanya saya kangen juga sih, ingin membaca novel anak2 lagi. Saya sadar esok hari saya harus menghadapi ujian semester di kampus, tapi apa salahnya sih membaca sedikit, pemanasan, saya benar2 tidak tahu siapa potter itu sebelumnya. Tapi apa yang terjadi kemudian benar2 di luar dugaan saya. Buku itu mengandung kutukan, rasanya tak tak bisa kita melepas tangan kita sebelum rasa penasaran terpuaskan.

Well, akhirnya saya menemukan buku cerita paling menarik dalam hidup saya, mungkin kedengaran berlebihan ya? Tapi begitulah kenyataannya, saya bersedia dibilang kekanak2an akibat statement ini hehehe... Kata Rowling di awal buku terakhirnya: yang menyatakan rasa terima kasihnya bagi mereka yang telah stuck with potter till the end memang bukan basa basi belaka. Itu terjadi pada saya, sepupu saya, dan jutaan orang lainnya yang membuat serial ini menjadi best-seller of all time. Dan saya merasa senang menjadi bagian di dalamnya. Saya senang bisa turut menikmati maha karya dari JK Rowling ini.

Tapi sekarang semuanya telah berakhir, tak ada lagi penantian untuk Harry Potter, tak ada lagi harap2 cemas menanti apa yang akan terjadi padanya... Hiks I'm gonna miss waiting the next installment... :)

No comments:

Post a Comment