Wednesday, December 10, 2008

Maryamah Karpov, Finally.

Setelah menanti sekian lama, akhirnya novel yang ditunggu2 oleh jutaan umat ini terbit juga. Maryamah Karpov, seri pamungkas dari Tetralogi Laskar Pelangi. Entah isinya apa, saya baru membaca bab2 awal, belum sampai kepada intisari cerita.

Pertama mengenal Laskar Pelangi, adalah 2 tahun yang lalu melalui forum kafegaul. Dan ternyata salah satu yang meramaikan threadnya adalah seorang teman SMA saya, yang begitu saya tanya2 dia langsung merekomendasikan buku itu untuk saya baca. Maka langsunglah saya membeli bukunya, dan tak memakan waktu lama bagi saya untuk membuktikan kebenaran kata2nya. Hmm... kalau tidak salah, dari beliau juga saya meminjam buku keduanya yag berjudul sang pemimpi (apa iya ya? duh saya lupa). Beliau mengatakan kalau buku keduanya terlalu ringan dan lebih mirip cerita Lupus. Memang ringan sih, tetapi imo sangat bagus, lucu dan menghibur.

Sempat kecewa juga ketika ada diskon gede2an di sebuah toko buku di dekat rumah, ternyata MK belum juga beredar, pupuslah harapan saya untuk memiliki MK dengan harga diskon (halah sky.... dasar mental diskon hahaha). Habisnya lumayan juga kan diskonnya 30%. Saat itu akhirnya saya pun memborong buku tanpa adanya MK dalam genggaman. Tak lama kemudian, berita nan menghebohkan itu pun menyeruak, MK akan dirils tanggal 28 Nov 2008. Ah ya sudahlah, saya memutuskan untuk menunda pembelian MK, mengingat beberapa minggu sebelumnya saya sudah menghabiskan budget yang cukup besar dalam membeli buku. Enough is enough, maybe next time sky...

Dasar rejeki memang tidak kemana. minggu lalu rekan kerja menunjukkan bahwa toko buku tersebut mengadakan acara diskon lagi dalam rangka pembukaan toko baru mereka di bilangan Fatmawati, begitu yang tertera di harian warta kota. Rejeki memang tidak ke mana, harian tersebut sejatinya adalah bukan milik teman saya, tetapi milik orang lain yang sudah ditinggalkan di bis jemputan hahaha... Dan Fatmawati bisa berarti satu hal, di tempat itulah salah seorang rekan kerja saya yang lain ber-indekos.

Mestakung, semesta mendukung... Begitulah ceritanya sampai akhirnya saya menitip kepada sang teman untuk dibelikan buku MK. Oh yeah, dan kini bukunya telah ada dalam genggaman, menunggu untuk dibaca, dinikmati, diambil sari2nya dan... dihabiskan.

Waduh sky... kamu kan masih punya 2 novel dan 2 komik lagi yang belum sempat dibaca. 

Ouch... 

3 comments:

  1. heheheh....aku malah belum baca buku tetraloginya nih :D

    emang bagus yah??

    heheheh

    ReplyDelete
  2. kreme: tanpa berfokus pada hiperbolisnya Andrea Hirata, tetraloginya bagus kok :)

    ReplyDelete
  3. iya bagus... saya suka sama ceritanya yang membumi. kurang suka dengan kritikannya, berasa kaya orang sakit hati banget

    ReplyDelete