Monday, December 1, 2008

Coraline

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Childrens Books
Author:Neil Gaiman
Ah, akhirnya ketemu lagi dengan Neil Gaiman. Sudah 4 novel fantasinya yang telah saya baca. Entah kenapa Gramdia tidak menerbitkan bukunya yang paling menghebohkan, American Gods, padahal karya tersebut didengung2kan juga dalam iklan pada bagian belakang buku yang akan saya review kali ini. Novel ini agak berbeda dengan karyanya yang lain. Kalau biasanya Gaiman menghadirkan novel2 fantasi untuk dikonsumsi oleh orang dewasa, kali ini karyanya diperuntukkan bagi anak2.

Coraline beserta ayah dan ibunya pindah ke sebuah rumah besar yang kini telah terbagi2 menjadi beberapa flat dan dihuni oleh keluarganya dan beberapa orang lainnya. Sampai akhirnya Coraline menemukan sebuah pintu terkunci yang dibaliknya ternyata sudah ditutup dengan batu bata. Ketika akhirnya Coraline berhasil menembus ke dalam pintu tersebut, ia menemukan seorang ibu dan ayah yang lain. Di dunia pararel tersebut segalanya terasa lebih menyenangkan. Ya, menggoda di satu sisi, tetapi juga mencurigakan di sisi yang lain.

Kecurigaan Coraline cukup beralasan karena ternyata ibunya yang lain itu menginginkan dia tinggal di situ selamanya, meninggalkan kehidupan lamanya, meninggalkan ibu dan ayah aslinya. Dan, sang ibu yang satunya itu akan melakukan apapun demi mendapatkan Coraline dalam genggamannya. Dikejar oleh waktu, Coraline berusaha untuk melepaskan diri dari jerat licik ibu gadungan tersebut dan berkumpul lagi dengan kedua orangtua kandungnya.

Menurut saya, salah satu kekurangan dari karya2 Gaiman adalah, karya2nya banyak memiliki kesamaan satu sama lain. Bagi yang pernah membaca Stardust, Neverwhere maupun Anansi Boys mungkin merasakan hal yang sama dengan saya. Ketiga tokoh utamanya memiliki garis besar cerita yang benar2, hampir 100%, sama, walaupun tentu saja dibalut oleh cerita yang berbeda.

Entah kenapa novel ini juga mengingatkan saya dengan karya Gaiman yang sebelumnya pernah saya baca, Neverwhere. Hanya kesamaan tema saja sih, tidak seidentik seperti ketiga novel yang telah saya review sebelumnya. Kalau Neverwhere ceritanya jauh lebih kompleks, sebaliknya Coraline sangat simpel dan ringan karena ditujukan untuk anak2 ataupun remaja.

Ok, stop mengkritik. Diluar dari kekurangan yang sebutkan tadi, buku ini juga menawarkan kelebihan yang jauh lebih banyak. Neil Gaiman memang layak mendapatkan gelar the master of story teller. Sepertinya karya2nya yang lain, buku ini juga menawarkan sebuah petualangan seru nan mendebarkan. Mengajak pembacanya ke dalam suasana tegang yang mencekam, dan dalam sekejap terbuai dalam kemisteriusan dunia pararel yang diciptakan lewat kata2 ajaib ala Gaiman. Sampai saat ini, saya belum pernah merasa bosan saat membaca novel2nya, baik cerita yang simpel untuk anak maupun yang lebih kompleks untuk dewasa.

Apalagi, karena Coraline ini buku anak, tentu saja ada ilustrasinya. Dan Dave McKean melakukannya dengan sangat baik. Ilustrasi yang ditampilkan di sini sangat berbeda dengan buku2 anak lainnya. Gambar sketsanya begitu indah, bahkan menurut saya terasa agak “dewasa” karena nilai artistiknya.

Buku yang baik, mengingatkan anak untuk senantiasa mencintai kedua orangtuanya dengan segala kekurangan yang mereka miliki.

11 comments:

  1. ah coraline
    ingin membaca juga :)

    aku suka sekali dengan Stardust, entah bagaimana benar-benar sangat fairy tale dengan komplikasinya sendiri. Neverwhere aku sedang mencari.. belum ketemu.

    baru-baru ini membaca The Graveyard Book, buku terbarunya Neil Gaiman. Sudah baca? ceritanya remaja juga, tentang seorang anak bernama Nobody yang dibesarkan di sebuah kuburan.

    salam kenal ya

    ReplyDelete
  2. salam kenal juga ink...

    Loh... kok bisa sama, so far imo buku terbaiknya Gaiman itu Stardust. Yang paling seru neverwhere dan yang paling membumi anansi boys.

    Saya belum baca the graveyard book, sudah ada yang terbitan gramed belum? wah sepertinya seru juga ya ceritanya.

    ReplyDelete
  3. haha jangan ink dong :P winna aja

    iya neverwhere belum ketemu.. soalnya aku nyari yang versi inggrisnya dan di periplus gak ada. kmrn sih graveyard book beli di periplus, rasanya belum ada di gramed karena baru terbit..

    ReplyDelete
  4. hehe maaf, tadi reply dulu baru accept, baru tahu namanya Wina :)

    mudah2an versi gramednya segera terbit deh... sama American Gods juga, mudah2an bisa lolos, sudah pernah baca? Katanya bagus banget.

    ReplyDelete
  5. american gods bukannya udah ada indonya yah? yang kutahu ada sih Anansi Boys dan Stardust

    belum baca American Gods.. jadi pengen baca. susah euy nemu buku Gaiman versi lama di Periplus.

    ReplyDelete
  6. Anansi Boys, Neverwhere, Stardust, Coraline. Itu yang pernah kulihat dan baca (coraline belum baca). Kalau American Gods, ga tau. Kalau memang sudah ada iklannya, biasanya sih bakal diterbitkan sama gramedianya :) kita wait and see aja.

    ReplyDelete
  7. @wina: belum ada hiks....

    @raina: loh kirain raina sudah baca juga :) kan kemarin nyuruh saya baca hahaha

    @kreme: iya lagi produksi kalo ngga salah. duh, kalo boleh ngimpi, coba yang garap filmnya guilermo del toro, pasti hasilnya bakalan dahsyat banget...

    ReplyDelete
  8. Belum, bukunya masih ada di jakarta, jadi belum sempat dibaca. Ini baru baca Dragon Keeper, karya Carole Wilkinson. Bagus kok, bisa dibaca anak2 pula :) Itu trilogi sih, Dragon Keeper, Purple Dragon, dan Moon Dragon (terbit Desember ini). Terbitan matahati.

    ReplyDelete
  9. Dragon? kayany seru ya? asyik dapet target berikutnya... makasih ya rain

    ReplyDelete
  10. Iyap, seru. Hihi dan pemaknaannya juga sederhana tapi bagus. Kembali kasih XD

    ReplyDelete