Friday, November 2, 2007

Hujan dan Dilema

Sudah beberapa hari ini hujan mengguyur rata wilayah Indonesia, atau setidaknya Pulau Jawa, atau setidaknya wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Ironis.

Saat air melimpah, sebagian turbin pembangkit listrik di perusahaan kami malah rusak. Padahal kalau saja turbin berfungsi secara optimal, dapat dibayangkan berapa banyak pendapatan yang bisa diterima. Berapa megawatt yang bisa dihasilkan untuk dinikmati masyarakat banyak. Entahlah mengapa selama ini perbaikan dan pemeliharaan tidak dilakukan secara berkesinambungan. Memang perbaikan akan memakan banyak biaya, tapi saya percaya, bila kerja turbin optimal dalam waktu dekat akan terasa manfaatnya, biaya investasi yang besar pun akan bisa tertutup. Apalagi dengan tarif baru yang telah ditetapkan kemarin, rasanya tak mustahil menghasilkan sales listrik 18 milyar perbulan dengan potensi air melimpah yang ada di waduk.

Entahlah, yang pasti jajaran direksi memiliki pertimbangan lain yang mengakibatkan terlambatnya perbaikan dan pemeliharan turbin yang nota bene menjadi jantung kehidupan perusahaan.

Ah siapalah saya ini, hanya sekedar tukang catat dan tukang tulis di jajaran terendah. Apapun yang menjadi pertimbangan direksi, semoga itu bisa menjadi yang terbaik buat semua. Mudah2an kami semua bisa bangkit dari keterpurukan. Karena hidup ribuan orang mengalir seiring dengan aliran air yang terbentang dari Bandung sampai Jakarta, dengan detak jantung yang seirama dengan setiap aliran listrik yang dihasilkan dari putaran turbin.

Geliat kehidupan yang selalu berjalan memang harus terus disyukuri. Karena semua adalah berkah dari langit.

No comments:

Post a Comment