Malam telah larut saat aku tiba di rumah
Kulihat kau masih terjaga, tersenyum padaku
Letihku hilang melihatmu mengajakku bercanda
Oh, baru teringat aku harus memotong kukumu nak
Ah, biarlah, tak mungkin memotong kukumu yang mungil saat kau masih terjaga
Tak lama bercanda rasa kantuk menyerangmu lagi.
Perlahan kuraih jemarimu
Kugunting kukumu yang mulai terlihat panjang
Maafkan ibu nak
Maafkan ibumu yang selalu meninggalkanmu
Begitu banyak momen manismu yang terlewat oleh ibumu ini
Biarkanlah orang2 mencibirku, menyalahkanku
Tahukah kau nak, ibu selalu mencintaimu
Kurasakan cairan hangat itu meleleh di pipiku
Ah, kau terbangun lagi, mungkin turut merasakan galauku
Tapi kau tersenyum, tangan kecilmu meraih tanganku
Padahal belum selesai nak,
Belum lagi selesai aku mengguntingi kukumu
Tapi biarlah kulanjutkan esok hari saja.
Rasa kantuk pun telah datang menyerang ibumu
Akupun terlelap, dengan kau dalam dekapku
Bersama, ditelan gelapnya malam
didedikasikan untuk semua ibu yang tulus bekerja demi anaknya, kami semua mencintaimu.
No comments:
Post a Comment