Tuesday, November 20, 2007

Logical vs Emotional

Sore itu Hpku berbunyi, ternyata dari Dee, isinya singkat: Cowok logical cewek emotional. Maksudnya mungkin pria lebih menggunakan otak kirinya dalam pengambilan keputusan, sedangkan wanita lebih menggunakan otak kanannya dalam memutuskan sesuatu (CMIIW). Pria lebih logis, sedangkan wanita lebih memakai perasaan / emosi.

Yah biar bagaimanapun juga itu hanya teori belaka. Apakah teori itu selalu berlaku? Sepertinya tidak juga. Kalau anda pernah menyaksikan film Indonesia yg imo sangat bermutu yang berjudul Jomblo, di situ sang tokoh utama pernah berucap: Ah cinta, memang tidak bisa pakai logika. Saya salut dengan penulis novelnya, yang bisa menangkap fakta2 penting yang sering bersliweran dalam kehidupan percintaan.

Yah, cinta kadang membuat kita bingung, sering kita tak dapat menggunakan logika dalam hal ini. Saya pernah membuktikannya, di suatu malam seorang teman (pria) pernah curhat melalui telpon. Intinya dia sedang bingung dimabuk cinta, sampai2 teman saya yang sangat smart itu hampir kehilangan kewaarasannya untuk mengambil sebuah keputusan yang imo sangat bodoh dan sam sekali tidak logis. Saya pun sampai lelah meyakinkan dia untuk back on the right track. Kalau anda2 semua mendengar curhat teman saya itu, pasti dengan mudah anda pun bisa menyarankan sebuah keputusan yang tepat, yang dalam hal ini memang mudah untuk membedakan mana yang benar dan yang salah. Tapi teman saya saat itu sedang dimabuk cinta, logikanya hanyut bersama dengan kewarasannya.

Nah terbukti bukan, bahwa kadang, walaupun sangat jarang, pria pun bisa kehilangan logika dan terjerumus dalam emosi dan perasaanya. Walaupun pada akhirnya saya bersyukur, akhirnya teman saya itu bisa bangkit dan kembali ke jalurnya, sesuatu yang mungkin telah dirancang dan dijalaninya selama bertahun-tahun. Saya yakin mungkin itu bukan sepenuhnya akibat ceramah2 membosankan yang saya berikan malam itu. Saya yakin kalau itu semua karena logikanya yang telah kembali, sehingga dia bisa kembali berpikir jernih.

Ah, tiba2 saya tiba2 ingin menyaksikan film cintapucino, sebuah film besutan dari sutradara kenamaan Rudi Sujarwo. Video klip soundtracknya terlihat sangat romantis, apalagi lagu Yana Yulio itu dibawakan kembali dengan sangat apik oleh D'Cinnamons, ah benar2 mengiris emosi dan perasaan. Saya belum pernah membaca novelnya, dan sangat ingin mengetahui bagaimana endingnya, apakah logika atau perasaan yang akan menang di akhir film? Atau tidak keduanya? Entahlah, kok saya jadi ngelantur begini yah... Hehehe... It's time to go back to work. Reality here i come...

6 comments:

  1. Ada yg salah tulis tuh alinea pertama, wantia

    ReplyDelete
  2. buset cepet baanget komennya? hahaha ntar gua edit :)

    ReplyDelete
  3. saya capek2 pergi ke luar kota untuk sekedar bertemu dia padahal lebih enak tidur siang dirumah atau main sega dan ngemil kacang goreng...logika ? atau emosionil ?

    ReplyDelete
  4. cinta itu emank aneh ... ga masuk akal ... dan sulitnya itu juga merupakan kebesaran Tuhan, jd kita ga bisa kabur dari itu. tapi tenang itu bisa diantisipasi ...

    ReplyDelete
  5. hehe teman saya sampai tidak tidur karena ngurusin pipa gas meledak, pagi2 berangkat ke semarang, sampai di sana disemprot pacarnya karena datang telat. :) cinta, memang tidak bisa pakai logika

    ReplyDelete