Thursday, July 10, 2008

Internet Emang Bikin Pusing

Lah ini… kok bikin pusing sih?

 

Ya iyalah, kalau orang yang belum biasa berinternet lalu dipaksa berinternet demi kelangsungan hidup keluarganya, pasti akan menimbulkan masalah. Kemarin pagi ketika saya akan berangkat kerja melalui jalan perkampungan, saya mendengar ibu2 yang sedang ngerumpi, salah satu ibu2 berkata, “Kemarin saya mengantar anak saya ke warnet, duh saya bingung, mana yang harus di klik?”

 

Oalah, ternyata ini ada hubungannya dengan Penerimaan Siswa Baru di SMP dan SMA di Jakarta. Yah mulai tahun ini pengumuman hasil seleksi PSB memang bisa diakses lewat dunia yang katanya maya itu. Proses input datanya dilakukan persis seperti KPU yang bertahap menginput hasil pemilu, data yang ada secepatnya langsung diinput. Jadi bisa saja seorang anak yang bahagia melihat namanya tercantum di daftar sekolah favoritnya menjadi kecewa. Pasalnya setelah dia makan siang, peringkatnya sudah turun 50 poin. Lalu setelah selesai tidur siang ternyata namanya telah hilang dari daftar, alias tidak diterima.

 

Bagi mereka yang biasa menggunakan internet mungkin tidak masalah, tapi bagi ibu tadi yang tidak biasa, pasti panik luar biasa. Sudah tidak pernah memakai internet, ditambah lagi rasa dag dig dug yang bikin nervous, perkara yang sebenarnya mudah malah jadi bikin pusing tujuh keliling. Belum lagi kalo server milik pemerintah itu ramai2 diserbu oleh siswa2 seantero Jakarta dan sekitarnya, duh ngga kebayang pasti bakalan lelet banget aksesnya.

 

Tapi seperti biasa, ketika para ortu bingung, tetap saja ada yang mendulang berkah dari PSB online ini. Siapa lagi kalau bukan pengusaha warnet. Maklumlah penetrasi internet di Indonesia tergolong sangat rendah. Jadi bagi (banyak) keluarga yang tidak memiliki sambungan internet di rumah, mau tidak mau harus mendatangi gerai warnet terdekat. Syukur2 si pelajar memiliki kakak, om atau tante yang bekerja di kantor yang memperbolehkan pegawainya browsing internet, jadi bisa titip untuk melihat hasil seleksi PSB tersebut.

 

Jadi teringat jaman saya sekolah dulu, deg2an juga menunggu hasil ujian. Sampai ada yang dimarahi ibunya karena nilainya di bawah ekspektasi mereka. Tidak terbayang sekarang, ketika beban pelajaran dan persaingan makin ketat. Huff…

No comments:

Post a Comment