Monday, July 14, 2008

Sepanjang Hidupku

Akulah sang pengejar, kau boleh menyebutku pemburu cinta

Tidak, aku bukan seorang pria, aku hanya wanita biasa

Aku sadar, banyak yang mencibir diriku ini, mengangggapku rendah

Mereka bilang tak seharusnya wanita mengejar

Wanita seharusnya menunggu, untuk kemudian dikejar

Tapi aku bukan mereka, apakah mereka mengerti apa yang kurasa?

 

Hari berlalu, aku terus berusaha untuk meluluhkan perasaannya

Dia yang selalu kupuja, akhirnya jatuh juga ke dalam pelukanku

Pernikahan yang telah kunanti akhirnya menjadi kenyataan

Aku bahagia, usahaku selama ini membuahkan hasil

Hilang sudah semua gundahku, berganti dengan kebahagiaan

 

Yang ternyata semu…

 

Dia yang kucinta, tak pernah benar2 mencintaiku

Saat kutatap matanya, yang kulihat hanyalah binar2 penyesalan

Belasan tahun yang telah terlalui, 2 anak yang cantik dan tampan

Tetap membuatnya tak bergeming, tak sanggup mengubah perasaannya

Dia tetap dingin padaku, kian hari kian membatu

Tak peduli betapa keras usahaku untuk menyayanginya

 

Setiap kata yang keluar dari mulutnya, malah menambah kepedihan di hati

Ketidakpeduliannya terhadapku, selalu mengisi hari2ku yang kelam

Tidak apa2, toh aku sudah terbiasa menghadapinya

Puluhan tahun hidup bersamanya telah menempa hatiku menjadi sekuat baja

Aku bersyukur dengan kehadiran anak2 kami yang menjadi penyejuk hati

Mungkin mereka jualah yang membuatku kuat selama ini

 

Sampai suatu hari berita itu tersebar

Dia yang selalu kucinta, ternyata mencintai seorang wanita lain

 

Aku merasa tak berhasil

Untuk membuatnya mencintaiku

Tak pernah berhasil, walau sedetik pun

Setengah dari umurku, adalah usahaku untuk membuatnya mencintaiku

Tapi nasib berkehendak lain

 

Di sini kini kuberbaring

Tiga kali batuk sebelum hembusan nafas terakhir

Ditemani anak gadisku yang kini telah beranjak dewasa

Yang setia menemaniku sampai detik terakhir hidupku

Ah sampai detik terakhir pun, aku gagal…

Aku gagal meyakinkan suamiku…

Bahwa hanya aku yang mencintainya sepenuh jiwa dan raga

Aku gagal…

 

Tapi sayangku, biarlah kini aku beristirahat dengan tenang

Perjuanganku kini telah berakhir, mungkin ini yang terbaik bagiku

Mungkin sang Khalik kasihan padaku, karena aku yakin Dia menyayangiku

Satu masa telah berganti, tugasku telah selesai

Masa baktiku berakhir sudah

 

Maafkanlah aku wahai anak2ku tersayang

Ibu tak bisa menemani langkahmu lagi

Yakinlah bahwa ibu selalu mencintai kalian berdua

Hati2lah dalam melangkah wahai mutiara hidupku

Ibu yakin kalian akan beroleh kebahagiaan

Yang tak pernah kuraih dalam hidup ini

 

*Didedikasikan untuk mereka, para wanita yang tak pernah menyerah dalam mengejar cintanya. Ketahuilah, apapun hasilnya, kalian takkan pernah gagal.

No comments:

Post a Comment