Akulah sang pengejar, kau boleh menyebutku pemburu cinta
Tidak, aku bukan seorang pria, aku hanya wanita biasa
Aku sadar, banyak yang mencibir diriku ini, mengangggapku rendah
Mereka bilang tak seharusnya wanita mengejar
Wanita seharusnya menunggu, untuk kemudian dikejar
Tapi aku bukan mereka, apakah mereka mengerti apa yang kurasa?
Hari berlalu, aku terus berusaha untuk meluluhkan perasaannya
Dia yang selalu kupuja, akhirnya jatuh juga ke dalam pelukanku
Pernikahan yang telah kunanti akhirnya menjadi kenyataan
Aku bahagia, usahaku selama ini membuahkan hasil
Hilang sudah semua gundahku, berganti dengan kebahagiaan
Yang ternyata semu…
Dia yang kucinta, tak pernah benar2 mencintaiku
Saat kutatap matanya, yang kulihat hanyalah binar2 penyesalan
Belasan tahun yang telah terlalui, 2 anak yang cantik dan tampan
Tetap membuatnya tak bergeming, tak sanggup mengubah perasaannya
Dia tetap dingin padaku, kian hari kian membatu
Tak peduli betapa keras usahaku untuk menyayanginya
Setiap kata yang keluar dari mulutnya, malah menambah kepedihan di hati
Ketidakpeduliannya terhadapku, selalu mengisi hari2ku yang kelam
Tidak apa2, toh aku sudah terbiasa menghadapinya
Puluhan tahun hidup bersamanya telah menempa hatiku menjadi sekuat baja
Aku bersyukur dengan kehadiran anak2 kami yang menjadi penyejuk hati
Mungkin mereka jualah yang membuatku kuat selama ini
Sampai suatu hari berita itu tersebar
Dia yang selalu kucinta, ternyata mencintai seorang wanita lain
Aku merasa tak berhasil
Untuk membuatnya mencintaiku
Tak pernah berhasil, walau sedetik pun
Setengah dari umurku, adalah usahaku untuk membuatnya mencintaiku
Tapi nasib berkehendak lain
Di sini kini kuberbaring
Tiga kali batuk sebelum hembusan nafas terakhir
Ditemani anak gadisku yang kini telah beranjak dewasa
Yang setia menemaniku sampai detik terakhir hidupku
Ah sampai detik terakhir pun, aku gagal…
Aku gagal meyakinkan suamiku…
Bahwa hanya aku yang mencintainya sepenuh jiwa dan raga
Aku gagal…
Tapi sayangku, biarlah kini aku beristirahat dengan tenang
Perjuanganku kini telah berakhir, mungkin ini yang terbaik bagiku
Mungkin sang Khalik kasihan padaku, karena aku yakin Dia menyayangiku
Satu masa telah berganti, tugasku telah selesai
Masa baktiku berakhir sudah
Maafkanlah aku wahai anak2ku tersayang
Ibu tak bisa menemani langkahmu lagi
Yakinlah bahwa ibu selalu mencintai kalian berdua
Hati2lah dalam melangkah wahai mutiara hidupku
Ibu yakin kalian akan beroleh kebahagiaan
Yang tak pernah kuraih dalam hidup ini
*Didedikasikan untuk mereka, para wanita yang tak pernah menyerah dalam mengejar cintanya. Ketahuilah, apapun hasilnya, kalian takkan pernah gagal.
No comments:
Post a Comment