Monday, July 28, 2008

Sepotong Kisah Menjelang Malam

Sore itu menjelang magrib

Ketika kulangkahkan kaki letihku di perkampungan itu

Rumah petak berjejer di tepi jalan kecil nan sempit

Rumah petak itu terlihat kumuh

Begitu banyak barang

Begitu sempit ruang tuk menampung

Ah sesak rasanya…

 

Lalu suara itu terdengar

 

Lirih dan kecil… melantunkan sesuatu…

Kemudian menjadi jernih dan jelas

Tak salah lagi, Itu adalah sastra

Hasil Mahakarya sang Pencipta

Bagitu indah dan menyejukkan hati

 

Mereka Benar…

 

Bahkan suara terindah pun

Bisa keluar dari sepetak rumah kumuh

Yang membuatku sekali lagi berpikir sejenak

Merenungkan arti hidup ini

No comments:

Post a Comment