Sore itu menjelang magrib
Ketika kulangkahkan kaki letihku di perkampungan itu
Rumah petak berjejer di tepi jalan kecil nan sempit
Rumah petak itu terlihat kumuh
Begitu banyak barang
Begitu sempit ruang tuk menampung
Ah sesak rasanya…
Lalu suara itu terdengar
Lirih dan kecil… melantunkan sesuatu…
Kemudian menjadi jernih dan jelas
Tak salah lagi, Itu adalah sastra
Hasil Mahakarya sang Pencipta
Bagitu indah dan menyejukkan hati
Mereka Benar…
Bahkan suara terindah pun
Bisa keluar dari sepetak rumah kumuh
Yang membuatku sekali lagi berpikir sejenak
Merenungkan arti hidup ini
No comments:
Post a Comment