Hujan deras di tengah kemacetan yang mengguyur
Pikiranku melayang lagi, di kala hujan, ketika payungku terbuka lebar menaungi kita berdua. Ah kenapa juga hujan itu identik dengan romantis? Sampai ada seorang dewi yang rela berbasah2 mencumbui butiran air yang turun dari langit itu. Cinta, memang kadang mematikan sebagian indera kita, yang terasa hanya kehangatan saat aku berdekatan denganmu di bawah payung mini itu. Yang sebenarnya terlalu kecil untuk melindungi kita berdua dari hujan yang deras menghujam.
Pikiranku meninggalkan masa lalu, kembali ke masa kini, mataku tajam terpancang pada halte di sebelah kiriku, lagi. Kosong, Kau tidak ada di
Aku menyadari mungkin kau telah tenang, tinggi di langit biru. Tapi biarlah kau terus hidup dalam memoriku, paling tidak sampai aku menghabisi masaku di dunia ini. Percayalah, aku tidak akan pernah bisa melupakanku, karena kau pernah sesaat menjadi bagian dari hidupku. Aku sadar, tangisku pun takkan pernah cukup untuk melepaskan kepergianmu. Karena saat inipun, tak kuasa aku menahan butiran itu meluncur di pipiku yang lembut.
Cepat2 kuhapus, biarlah halte itu tetap berada di
Karena hidup itu untuk disyukuri dan dijalani, tidak hanya sekedar untuk ditangisi apalagi disesali.
uhuhu..postingannya selalu membuat rindu..
ReplyDeletetelpon aah..:p
nah ini... yang bikin gua binun, sumpah... hahaha ;p
ReplyDelete