Wednesday, December 12, 2007

Then, the Fastest Man in South East Asia

Akhirnya pemenangnya sudah terpilih, Antasari Azhar berhasil menjadi ketua KPK. Ah, banyak yang berpikir, bagaimana mungkin membersihkan dengan sapu kot...

Sky....

Yah...

Jangan bahas itu deh

Kenapa?

Yang mencerahkan dong.

Hihihii iya deh, tadi cuma becanda kok.

Baru saja minggu lalu saya membahas tentang SEA games karena kegalauan saya dengan pesta olahraga seasia tenggara ini. Beberapa hari yang lalu saya malah mendapat kejutan. Sepertinya saya disentil oleh kenyataan, ditampar, tepatnya oleh pretasi anak bangsa. Mereka berteriak bahwa mereka masih ada, belum, belum mati. Mereka ada, potensi itu tetap ada walaupun mungkin agak tertidur karena kurangnya perhatian dari saya, anda, kita semua seluruh bangsa Indonesia.

Saya tersentak ketika membaca di kompas, bahwa Suryo Agung Wibowo menjadi peraih medali emas untuk nomor atletik yang paling bergengsi, sprint 100meter putra. Terakhir Indonesia meraih medali emas di nomor ini ketika jaman2nya Mardi Lestari masih jaya. Dia mencetak hattrick, meraih 3 medali emas pada akhir 80an sampai dengan awal 90an. Setelah masa keemasn itu praktis mulut Indonesia terbungkam, medali emas selalu diboyong oleh atlet Thailand dan sekali oleh Malaysia. Indonesia ya Mardi Lestari, tak ada yang lain. oleh karena itu saya sangat bangga dengan prestasi yang telah diraih oleh Suryo kemarin.

Bukan hanya itu, Suryo juga memecahkan rekor SEA games dengan catatan waktu 10,25 detik yang sebelumnya dipegang oleh atlet Thailand dengan 10,26 detik. Memang Suryo belum berhasil memecahkan rekor Nasional yang dipegang oleh Mardi lestari dengan 10,20 detik. Tapi tetap saja rekor SEA games masih sedikit lebih bergengsi daripada rekornas. Mardi Lestari memang seorang Maestro lari sprint, tapi pencapaian Suryo juga amat sangat fantastis dan melegakan bagai oase di padang pasir. Bayangkan ketika kontingan Indonesia belum beroleh 1 medali emas pun, Suryo datang sebagai penyumbang medali emas pertama di SEA games 2007.

Dan beberapa hari sesudahnya setelah Medali Emas mulai lancari mengalir untuk kontingen Indonesia, Suryo sekali lagi memberikan kejutan manis, dengan menyumbangkan medali emas untuk nomor lari 200 meter. Alhasil dari 4 target medali emas di nomor atletik, 7 medali emas malah berhasil diraih. Fuckin' awesome...!!! Begitu juga di cabang badminton kegemaran saya, beregu putri berhasil menyumbangkan sekeping emas lagi untuk Indonesia. Bukannya saya tidak menghargai tim putra, tetap saya senang dengan perolehan emas, tapi seperti kata Taufik Hidayat, SEA games memang bukan tandingan untuk pemain putra yang telah banyak berbicara di pertandingan internasional, tapi walau bagaimanapun mereka berhak juga untuk mendapatkan penghargaan bukan?

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai hasil karya dan prestasinya bangsanya sendiri. Jadi daripada hanya berkomentar prihatin terhadap prestasi olahraga nasional, seperti yang kemarin terucap oleh pemimpin bangsa kita, toh lebih baik saya bersyukur saja terhadap perolehan Indonesia di kancah olaharaga seasia tenggara ini. Saya berterima kasih atas segala prestasi yang telah engkau capai, wahai saudara2ku. Kalian masih sanggup menunjukkan kesungguhan dan determinasi yang tulus di kala perekonomian masih belum pulih dari keterpurukan. Kalian sanggup untuk terus berprestasi ketika perhatian dan kompensasi dari pemerintahmu sendiri masih sangat kurang. Rasanya tak ada lagi yang bisa saya ucapkan selain...

Terima Kasih.

No comments:

Post a Comment