Friday, August 15, 2008

Jalan Santai 2008

Menjelang tanggal 17 Agustus, kantor kami selalu rutin mengadakan acara jalan santai untuk menyambut hari kemerdekaan dan hari jadi perusahaan yang jatuh pada tanggal 26 Agustus. Tahun 2008 ini gerak jalan santai diselenggarakan kemarin, tanggal 14 Agustus. Awalnya saya memutuskan untuk tidak ikut karena perut agak mulas karena sehari sebelumnya makan pedas (Wi, kering kentang loe ada 2 versi ya?). Tapi akhirnya saya nekat juga ikutan jalan santai, beruntung sesampainya di garis start rasa mulasnya langsung hilang.

 

Sebenarnya tidak ada yang mewajibkan para pegawai untuk ikut acara jalan santai ini, tapi sayang rasanya kalau tidak ikut. Maklum saya tidak pernah berolahraga, jadi saya ingin memanfaatkan kegiatan ini untuk sedikit menggerakkan badan. Apalagi para direksi yang sudah tua2 saja ikut, masa saya yang masih muda tidak ikutan sih? Bagaimana mau menyemangati para pensiunan kalau saya sendiri tidak ikut? Makanya sampai saat ini Alhamdullilah saya belum pernah absen mengikuti acara jalan santai.

 

Sebenarnya kalau dilihat dari jarak, jalan santai ini tidak terlalu jauh, paling hanya beberapa kilometer saja (selama masih jalan, bukan LARI, saya sih OK2 saja). Tapi yang menjadikan jalan santai ini berat buat saya adalah medannya. Kami diantar dengan bis atau mobil sampai ke garis start yang letaknya di belakang kantor pusat, sedangkan garis finish ada di depan kantor pusat. Nah, areal di sekitar kantor kami memang aslinya adalah perbukitan, jadi jalannya tidak datar, melainkan naik turun meskipun seluruhnya sudah di aspal. SO, jalan tanjakan itu yang bikin nafas terengah2 dan kaki serasa mau copot hahaha…

 

Saya rasanya mau pingsan setelah finish tahun 2007 kemarin, mata sudah mulai berkunang2, dan setelah tiba di kantor saya langsung duduk untuk ngumpulin nyawa hehehe… Entahlah, mungkin karena saya kurang tidur malamnya. Padahal tahun lalu saya tidak jalan dari garis start karena datang terlambat, jalan sudah ditutup sehingga mobil tak bisa lewat sampai ke garis start. Alhasil saya hanya melakukan sekitar 70% dari total jarak tempuh. Tapi tahun ini kondisi saya lagi OK, jadi tidak terlalu bermasalah seperti tahun lalu.

 

OK, rute di awal start langsung menggebrak karena jalan sedikit menanjak. Tapi ketika jalan mulai menurun, rasanya enteng sekali, lumayan untuk mengistirahatkan jantung dan mengambil nafas demi tanjakan berikutnya. Langkah saya buat selebar mungkin, satu persatu peserta di depan akhirnya saya lalui (oia tidak semua turunan itu enak, yang terlalu curam justru malah membuat kaki lelah). Ah enteng ini, semua peserta yang baru pertama kali ikut jalan santai pasti berpikir begitu. Padahal rute yang paling berat JUSTRU ketika akan memasuki garis finish, check point terakhir, jembatan yang menyebrangi sebuah sungai kecil.

 

Ini jalur neraka, the point of no return, bagi yang tidak kuat sebaiknya naik angkot saja kalau tidak bisa mendapatkan mobil/motor tebengan. Kenapa? Karena mulai dari sini hanya ada jalan mendaki, tak ada turunan. Hanya ada jalan yang agak datar untuk kemudian disusul oleh tanjakan yang lebih curam, huf benar2 menghabiskan nafas dan menyiksa kaki. Dalam kelelahan saya mendengar seorang ibu yang berjalan di depan saya berkata:

 

“Kalau ramai2 kita bisa ya, coba kalau sendiri, mana sanggup jalan seperti ini?”

 

Saya jadi berpikir, iya juga ya… Justru dengan banyaknya peserta itulah yang memacu semangat kita untuk berjalan sampai ke garis finish. Kalau sendirian, pasti sudah dari tadi saya menyetop angkot hahaha. Saat 200 meter lagi menjelang finish, saya ngiler melihat ibu2 minum teh botol di warung, tenggorokan rasanya kering mencekat. Ahirnya saya pun turut serta berhenti sejenak di warung itu untuk membeli minum, woooohhhh, sebotol fruti rasanya seperti air dari surga hehehe srut srut [sucking bottom].

 

Oia, tahun ini lagi2 saya tidak beruntung mendapatkan hadiah doorprize. Jangankan Suzuki Spin, kipas angin saja gagal diraih. Dan… Kenapa juga doorprize DVD playernya harus bermerk MAXTRON? Kenapaaaa? Aaaarggghhh… Envy Mode: ON

2 comments:

  1. Owww... ternyata ini penyebabnya kenapa kemaren bilang capek habis ngerayain 17an.

    Wah, ribet amat medan jalan santainya? Busyet... Aku ama Mas Hari udah ampun2 kali tuch... Kalo ikut. Bener, mending naek angkot aja. Wakakak...

    Turun berapa kilo Mas habis ikut jalan santai? Hahaha..

    ReplyDelete
  2. kayanya malah nambah soale makannya jadi dobel hihihi

    yoi... sampe sekarang kaki rasanya masih senut2 :))

    ReplyDelete