Wednesday, August 6, 2008

Sepanjang Jalan Kenangan

Sial…. Ditinggal orang2 ke bandung, okelah, always look at the bright side, minimal sekarang saya bisa konsentrasi menulis postingan ini hahaha…

 

Baru2 ini saya nekat merubah rute perjalanan pagi saya, yang tadinya menuju ke Bekasi Barat, sekarang menuju Jakarta Timur, atau lebih tepatnya ke arah Halim. Bus jemputan masih sama, hanya saja yang di Jakarta itu adalah start awalnya, sedangkan yang di Bekasi adalah tempat pemberhentian yang ketiga. Awalnya saya memilih Bekasi Barat karena alasan kelancaran lalu lintas, tapi lama2 merasa lelah juga dengan perjalanan yang cukup jauh itu. Ternyata menuju ke arah Jakarta belumlah terlalu macet jika jadwal keberangkatannya very early in the morning seperti yang biasa saya lakukan, tidak sampai 30 menit sudah sampai di pool jemputan.

 

Rute saya yang baru ini adalah rute yang agak sentimentil buat saya. Karena rute ini pulalah yang selalu saya tempuh 20 sampai belasan tahun yang lalu. Menjadi lebih sentimentil lagi karena gedung itu berdiri persis di pinggir jalan besar, yang kini selalu saya tatap dengan senyum di hati. Ahhh rute perjalanan ini, kok lagi2 malah membuat saya ingin kembali lagi ke masa lalu, andai mesin waktu itu ada. Di gedung itulah saya ketika pertama kali menginjakkan kaki di dunia pendidikan. Kecil, rapuh, percaya diri yang rendah, berusaha untuk menyesuaikan diri di lingkungan baru di mana egosentris bayi harus dibuang jauh2 ke laut.

 

Di TK itu pula saya pernah menangis, bukan karena perkelahian, tapi karena ditinggal jemputan, dan dengan baik hatinnya seorang guru mengantarkan saya pulang dengan mikrolet. Kemudian tahun bergeser, tidak jauh2 (suangat dekat malah), saya pindah ke gedung sebelah. Yup, TK dan SD ini memang masih satu atap, maksudnya bukan berbagi gedung, tetapi memang sama2 milik yayasan sebuah departemen tempat ortu saya bekerja. Saya beruntung bisa sekolah di situ, karena saya merasa di SD inilah yang teman2nya paling kompak.

 

Dulu waktu di SD kami tidak mengenal istilah gank, semua kompak bermain bersama. Pernah sehabis class meeting kami (hampir semua anak cowok) jalan2 ke Gramedia Matraman, untuk sekedar menumpang baca buku anak2 hahaha… Dalam sekejap gramedia yang dahulu belum seluas sekarang, dipadati oleh anak2 unyil berseragam putih merah. Di lain waktu, pernah kami segerombolan main ke rumah anak yang paling pintar di kelas. Bayangkan, bahkan anak yang paling jenius saja mau bergabung untuk bermain bersama.

 

Yang baru kepikiran sekarang sih, bagaimana yah perasaan ortu anak itu kedatangan tamu gerombolan siberat. Pasti pusing banget tuh hahaha… Tapi tidak, sang ibu tetap menyambut dengan senyum, malah saking baiknya, kami semua ditraktir makan bakso yang lewat di depan rumah. Yah walaupun kami berusaha untuk tidak menimbulkan kekacauan di rumahnya, tetap saja yang namanya anak2 pasti berisik dan bikin puising hehe

 

Ada lagi kenakalan yang saya ingat, sebuah tindakan kriminal yang terorganisir. Kami ke rumah si C untuk mengambil video bokep milik ortunya. Lalu ramai2 ke rumah si E untuk menonton. Kenapa? Karena di rumah E tidak ada orang hahaha… Mulai dari anak yang pandai sampai yang paling nakal pun ikut bergabung. Tiak ada batasan, tidak ada paksaan. Jadi di rumah E ada anak2 yang nonton video, ada yang bermain PC games, dan ada juga yang bermain bola di halaman. Kompak banget kan?

 

Yah, sepanjang jalan kenangan ini sekejap membawa saya kembali. Kembali kepada kenangan indah yang selalu terukir rapi di dalam benak saya. Kenangan kecil semasa SD, ada yang lucu, ada pula yang menyebalkan. Tapi tidak, saya takkan pernah melupakannya. Karena semuanya ditutup dengan sebuah kenangan yang indah. I’’ll never forget you guys…!!! I’ll always remember… Tapi sekarang semua teman saya sibuk dengan kegiatannya masing2. Rata2 semuanya sudah sukses yah sekarang, ada yang kerja di BUMN ternama, Kantor Akuntan franchise Amerika terkenal, perusahaan multinasional kenamaan, dll.

 

Sepanjang Jalan Kenangan, muridnya banyak yang telah sukses sekarang, tapi gedung itu sampai kini masih tetap berdiri di situ. Kalaupun ada perubahan paling hanya kelasnya yang bertambah banyak karena bangunannya menjadi bertingkat.

 

Sepanjang Jalan Kenangan, biarlah saya tersenyum, sambil berucap: terima kasih sekolahku tercinta.

 

Kerja kan membawaku, kembali di sini, menuai rindu…

 

2 comments:

  1. Hah ??? sama2 anak ortu di dept PU tha ? wakakak...dunia sempit !

    ReplyDelete
  2. Hahaha sama2 anak PU yah ;) kalo gitu salam kenal lagi deh hehehe

    ReplyDelete