Tuesday, August 19, 2008

WALL-E

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Directed by: Andrew Stanton

Apa jadinya jika sampah begitu banyak menggunung di bumi sehingga planet biru yang kita tinggali ini menjadi tidak sehat dan tak layak huni? Manusia berkoloni meninggalkan bumi dengan sebuah spaceship raksasa AXIOM, dan hidup nyaman di dalamnya selama ratusan tahun.

Itulah yang terjadi dalam film animasi Pixar teranyar, Wall-E. Robot kecil Wall-E itu sendiri adalah singkatan dari Waste Allocation Load Lifter Earth-Class, yaitu robot yang bertugas untuk mengorganisir gunungan sampah agar bumi menjadi lebih bersih,teratur dan layak huni tentunya. Wall-E yang dijalankan dengan tenaga surya sangat setia menjalankan tugasnya selama 700 tahun, dengan seekor kecoak sebagai pengusir rasa sepi. Sampai akhirnya datanglah robot modern dari luar angkasa yang bernama EVE. Sebenarnya Eve adalah robot yang dikirim dari Axiom untuk mencari sesuatu yang bisa mengindikasikan kalau bumi telah layak huni.

Wall-E yang ratusan tahun tinggal dalam kesepian sontak langsung jatuh cinta pada Eve yang putih bersih dan sangat cantik. Mulailah perjuangan Wall-E yang seringkali membuat penonton tergelak untuk menarik perhatian Eve yang dingin dan indifferent tetapi bisa sangat agresif jika mencurigai sesuatu yang mangancam kelangsungan misinya. Sampai akhirnya Wall-E terbawa ke luar angkasa hingga tiba di Axiom demi mengikuti sang pujaan hati yang oval bak telur ayam kampung itu.

Pixar terus bereksplorasi, kali ini yang paling dimanjakan adalah kami, para pecinta film2 science fiction penjelajahan ruang angkasa. Memang cerita tentang manusia yang berkoloni ke luar angkasa dan rindu akan bumi, kampung halaman yang sebenarnya, sudah pernah difilmkan sebelumnya dalam Titan AE. Hanya saja dalam Wall-E ceritanya agak unik karena yang menjadi tokoh utama adalah para robot yang di”manusiakan”, sehingga memiliki semacam perasaan. Alhasil film ini menjadi nyaris tanpa dialog, yang ada hanya sound effect dan musik jadul manis yang mengiringi.

Salut buat Pixar yang berani membuat keputusan untuk membuat film semacam ini. Memang sih, ada beberpa hal yang aneh dan tak masuk akal. Mesin tua yang bisa terus beroperasi selama 700 tahun kedengarannya sangat mustahil. Lihat juga tumbuhan yang bisa hidup tanpa sinar matahari untuk proses fotosintesisnya. Tapi hey, ini kan film kartun, apalah artinya itu semua jika dibandingkan dengan seekor tikus yang jago masak?

Berbeda dangan Titan AE, cerita dalam Wall-E lebih simpel dan ringan, cocok untuk anak2 maupun dewasa. Untuk mengatasi kebosanan, di awal film disajikan humor2 yang lucu, penonton pun dipaksa untuk menertawakan tingkah lucu dan konyolnya Wall-E dan juga Eve melalui gesture mereka. Bahkan hal yang kelam dan menyedihkan pun bisa dijadikan bahan lelucon di tangan para seniman Pixar. Tak melulu komedi, emosi penonton juga turut diaduk2 dalam menyaksikan kehidupan Wall-E dalam kesendiriannya. Disajikan dengan grafis 3D yang sangat detil dan halus, rasanya animasi Pixar makin sempurna saja walaupun untuk karakter manusianya Pixar tetap berpegang teguh pada jalurnya yang cartoonish, tidak realistik seperti pada film Beowulf misalnya.

Tak lupa di pertengahan sampai akhir cerita, disajikan pula suspense dan action yang seru ala Pixar. Tentu saja moral lesson tentang lingkungan hidup tak lupa pula disisipkan. Gaya hidup perkotaan yang gila gadget/teknologi Informasi dan kurang berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya juga tak luput kena sentil.

Saya memang tak sampai merinding seperti ketika menyaksikan Rattatouille, tapi tak dapat disangkal, sekali lagi Pixar kembali berhasil (so far belum pernah gagal) memproduksi sebuah film animasi yang kualitasnya di atas rata2.

9 comments:

  1. belum nontoooon. hari ini mau nonton ah

    ReplyDelete
  2. hore... akhirnya bisa ngeduluin mave...

    keren banget wall-e, cepetan nonton mave... :))

    ReplyDelete
  3. sudah tadiii!oh film ini keren sekaliiiiii huhuhuhu.... kereeeeen!

    ReplyDelete
  4. ceritanya siy bagus.. .., tp di awal film sempet bosen, soalnya ga ngomong2...

    ReplyDelete
  5. @mave: ayo review juga dong mave :))

    @pyona: hihihi memang film bisu ini...

    ReplyDelete
  6. suka banget suka banget suka banget!!!!!!! :)

    ReplyDelete
  7. @dee: karena cintanya deep down touch our heart yah? xixixixixi

    ReplyDelete
  8. yang paling berkesan ney waktu Wall E ampe ngajer EVE keluar angkasa, eh malah di akhir cerita mereka jadian hehehehe dasar robot yang aneh....

    Tapi ok banget dech, soalnya ini film kan menyindir Global Warming, nah kayak gitu dech gimana keadaan bumi kalau penuh sampah n gak ada lagi tumbuhan...so emang rumah manusia itu ya diBumi bukan diluar angkasa gitu....

    Selamat juga dech buat Wall E yang masuk nominasi Golden Globe

    ReplyDelete
  9. @deroom: oops spoiler alert...! :)

    ReplyDelete